Ada Potensi Banjir Lahar Susulan Gunung Marapi Sumbar, BMKG: Dampaknya Lebih Besar

By yenny hardiyanti
2 Min Read
Kondisi pascahujan abu vulkanik dari erupsi Gunung Marapi yang terjadi di wilayah Nagari Lasi, Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Minggu (3/12.2023). (Foto: Pusdalops BPBD Kabupaten Agam)

Badan Meteorolog, Klimatolog, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan ada potensi banjir lahar hujan susulan Gunung Marapi Sumatera Barat berdampak lebih besar dari sebelumnya.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, hal tersebut dapat terjadi karena dipicu oleh masih tingginya potensi turun hujan berintensitas sedang, lebat-sedang lebat, selama sepekan ke depan, atau berdasarkan analisa tim meteorlogi berlangsung sampai dengan 22 Mei 2024.

“Hujan tidak perlu lebat tapi sedang pun juga bisa menyapu material lahar Gunung Merapi yang juga dikhawatirkan masih tebal, sisa erupsi beberapa waktu lalu,” kata dia di Padang Pariaman, Selasa 14 Mei 2024.

- Advertisement -

Baca Juga: Dekranas Targetkan MURI, Rabu Besok Ada Parade 20 Kereta Kuda dan 102 Mobil Hias di Kota Solo

Sehingga, pihanya mengimbau masyarakat danpetugas tim gabungan penanganan bencana untuk meningkatkan kewaspadaan.

Menurut Dwikorita, guyuran hujan yang bercampur partikel pasir-pasir halus menjadikan aliran pekat yang sanggup mengangkut sebuah mobil truk, menggelontorkan bebatuan berdiameter 2-3 meter dari bagian puncak gunung ke bawah.

Pihaknya khawatir bila gelontoran material besar yang terbawa oleh hujan tersebut akan menjangkau pula ke pemukiman penduduk di sekitar lereng perbukitan dan aliran sungai.

Baca Juga: Meriahkan HUT ke-44 Dekranas, Yovie and Nuno Akan Tampil Gratis di Pura Mangkunegaran Kota Solo

Berdasarkan laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) yang diterma BMKG melaporkan ada 28 jalur aliran lahar Gunung Marapi yang berhulu ke sungai pada sisi Utara, Selatan, dan Timur gunung api itu. Diantaranya wilayah Kabupaten Agam, Tanah Datar, Padang Panjang yang beririsan langsung.

“Karena permukaan sungai ini sudah penuh oleh endapan dari banjir lahar fase sebelumnya, maka potensi menjangkau ke kampung-kampung juga besar” kata dia.

Dwikorita memastikan pihaknya akan selalu melaporkan kondisi cuaca setiap hari dan sesegera mungkin menerbitkan informasi peringatan dini bencana dengan ketepatan tiga jam ke depan sebelum kejadian.

Dia berharap, masyarakat dan petugas gabungan bisa mengambil langkah cepat evakuasi diri.

Leave a comment