Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan bahwa dirinya fokus untuk bekerja agar Indonesia tidak masuk kategori yang buruk di tengah situasi sulit melanda dunia maupun stabilitas dalam negeri menjelangPemilihan Umum (Pemilu) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Hal itu disampaikan oleh Jokowi saat menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) DPP Arus Bawah Jokowi (ABJ) di Bogor, Jawa Barat, Sabtu, 15 Juli 2023.
Orang nomor satu di Indonesia itu menyebut dirinya tidak mau kehilangan fokus yang mungkin menyebabkan terganggunya stabilitas politik.
“Saya enggak mau, saya dibawa ke sana ke sini. Kita saat ini masih dalam posisi bekerja, fokus agar negara kita tidak masuk ke dalam kategori-kategori yang tidak baik,” kata Jokowi pada Sabtu, 15 Juli 2023, dikutip dari Antara.
Jokowi Apresiasi Ketum ABJ
Oleh karena itu, Jokowi mengapresiasi pernyataan Ketua Umum ABJ Michael Umbas bahwa kelompok relawan itu tidak tergesa-gesa dan tetap tenang tanpa terbawa arus di tengah tahun politik menyongsong Pemilu-Pilpres 2024.
“ABJ tidak grasa grusu, masih tenang, tidak terbawa arus ke sana ke sini, dan masih bekerja di bidangnya masing-masing. Itu juga yang saya lakukan,” kata Jokowi.
Jokowi juga mengingatkan bahwa situasi global masih dilanda kesulitan dan ketidakpastian dampak pandemi COVID-19.
Perekonomian Dunia Belum Kembali Tumbuh
Dalam kesempatan itu, Jokowi mengatakan bahwa perekonomian dunia belum tampak tumbuh kembali, antara lain terbukti dengan fakta bahwa 96 negara menjadi “pasien” Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF).
“Dulu tahun 1997-1998 enggak ada 10 negara yang jadi pasien IMF, itu goncang semuanya, yang pemerintah kita ambruk saat itu. Sekarang ini 96 negara jadi pasien IMF,” tutur Jokowi.
Karena itu, Jokowi kembali mengingatkan bahwa segenap masyarakat Indonesia patut bersyukur karena berada di posisi yang relatif normal antara lain ditilik dari pertumbuhan ekonomi 5,3 persen pada 2022 dan 5,03 persen pada kuartal I 2023.
“Kalau kondisi ini bisa kita pertahankan, kita akan jadi yang terbaik di seluruh dunia. Kalau di G20 kita terbaik sekarang ini,” katanya.
Kemudian terkait pengendalian inflasi, lanjut Jokowi yang berada di level 5,9 persen pada 2022 dan semakin bisa dikendalikan menjadi 3,5 persen pada Juni 2023.
Tingkat Inflasi Naik Nyaris Semua Negara
Jokowi juga menambahkan bahwa tingkat inflasi naik nyaris di semua negara lain. Bahkan ia menyebut di Eropa hal itu terlihat dengan lonjakan kenaikan harga gas yang mencapai 700 persen.
“Kita (harga) naik BBM 10 persen, 20 persen, demonya tiga bulan. Ini naiknya 700 persen bayangkan, setiap hari demo enggak ada habisnya berapa tahun,” katanya.
Ketua ABJ Michael Umbas menyatakan bahwa seluruh relawan di organisasi tersebut sepakat bahwa mereka akan konsisten mengawal Jokowi hingga akhir.
“Semua teman-teman sudah sepakat hasil keputusan Rakernas ini kami akan konsisten jalankan untuk setia mengawal Jokowi hingga akhir dan tetap satu komando Jokowi,” ungkap Michael Umbas.