Menko Airlangga Sebut Indonesia Menjadi Pemain Utama Start-up di ASEAN dan Ranking ke-6 Dunia
Juga mengenai ekonomi digital dan Digital Economy Framework Agreement (DEFA), isu hilirisasi industri sampai urusan critical minerals dengan US dan RRT. Serta isu mengenai Kelas Menengah Indonesia dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrim di Indonesia.
“Di bidang Ekonomi Digital, Indonesia menjadi Pemain Utama Start-up di ASEAN dan menduduki ranking ke-6 dunia, dengan startup inovatif terbanyak atau ranking ke-1 di ASEAN,” ujar Menko Airlangga.
Pada sesi akhir, Menko Airlangga juga menjelaskan mengenai Peta Kerja Sama Ekonomi Internasional Indonesia. Mulai dari kerjasama multilateral G20, regional ASEAN, Kerjasama APEC, Perundingan IEU CEPA, ICA CEPA, dan skema Kerjasama Kawasan di Asia Pasifik yaitu RCEP, CP-TPP dan IPEF (Indo Pacific Economic Framework).
Indonesia Menyatakan Keinginan Bergabung ke CP-TPP
Kemudian Menko Airlangga juga menjelaskan mengenai perkembangan proses aksesi Indonesia untuk menjadi negara Anggota OECD. “Indonesia telah menyatakan keinginan untuk bergabung ke CP-TPP (The Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership) dan mengambil pengalaman dari Inggris yang baru saja bergabung ke CP-TPP,” ungkap dia.
Menurut Menko Airlangga , untuk mendorong percepatan aksesi OECD, telah dibentuk Tim Nasional yang bersama semua Kementerian/ Lembaga melakukan self-assessment dan menyampaikan Initial Memorandum yang menggambarkan kesesuaian standar Indonesia dibandingkan OECD.
Baca juga: Sukses Digelar, Perputaran Ekonomi di West Java Festival 2024 Capai Rp70 Miliar
Dari pihak Diaspora Indonesia, Luthfi Doffier dan Matthew Riyanto dari Canada-Indonesia Chamber of Commerce menyampaikan dukungan dan menanyakan apa yang diperlukan Pemerintah RI dari para Diaspora, agar membuat Kanada lebih menarik dan kerjasama lebih meningkat.