Arti Greenflation atau Inflasi Hijau, Pertanyaan Gibran ke Mahfud saat Debat Cawapres Kedua

By Anisa
3 Min Read
Arti Greenflation atau Inflasi Hijau, Pertanyaan Gibran ke Mahfud saat Debat Cawapres Kedua (Foto: SC Video)

Debat calon wakil presiden (cawapres) yang kedua telah berlangsung dengan lancar pada Minggu, 21 Januari 2024, sekitar pukul 19.00 WIB.

Saat debat berlangsung, ada sebuah pertanyaan dari cawapres 02 Gibran Rakabuming Raka kepada cawapres nomor urut 03 Mahfud MD soal greenflation atau inflasi hijau.

Mendengar pertanyaan dari Gibran, Mahfud MD tampaknya kesulitan untuk menjawab. Diketahui bahwa Gibran bertanya tentang bagaimana solusi dari pencegahan greenflation.

- Advertisement -

Baca Juga: Usai Debat Ketiga, Elektabilitas Prabowo-Gibran Tembus 50 Persen Lewat Survei SPIN

Mahfud MD pun menjawab pertanyaan itu dengan dua aspek, pertama soal keberadaan ekonomi hijau yang pemanfaatannya tidak boleh menganggu ekologi, kedua penanganan inflasi dengan merujuk pada data-data.

“Untuk mengatasi inflasi yang paling gampang adalah mengatur kebijakan-kebijakan, diatur saja datanya, kecenderungannya begini, kebijakannya harus begini. Ini yang kita pahami tentang inflasi hijau,” jawab Mahfud MD.

Namun jawaban dari Mahfud MD pun tidak membuat Gibran puas. Dia berlagak menggerak-gerakkan badannya sambil meletakkan tangan di atas jidat. Seolah-olah tengah mencari jawaban dari pertanyaannya itu.

Arti Greenflation

Istilah Greenflation mulai ramai jadi pembicaraan ketika banyak negara, baik pemerintahan maupun dunia usaha menerapkan teknologi yang ramah lingkungan dan ekonomi hijau pada umumnya.

Baca Juga: Pembelaan TKN Usai Gibran Disebut ‘Songong’ saat Debat, Kemampuan Anak Muda Masa Kini?

Greenflation atau inflasi hijau adalah inflasi kenaikan bahan-bahan logam dasar dan mineral yang diperlukan untuk menggunakan teknologi yang hijau atau ramah lingkungan terutama saat masa transisi.

Adapun beberapa logam dasar dan mineral yang diperlukan untuk penggunaan teknologi, antara lain adalah tembaga, litium dan kobalt.

Leave a comment