Presiden Jokowi memiliki arti tersendiri bagi para relawan yang senantiasa mendukungnya dalam berbagai hal. Menurutnya, para relawan yang mendukung segala kebijakan yang dikeluarkan olehnya, juga memiliki peran dalam mengoreksi segala kebijakan dan lebih dari sekedar urusan politik. Terlebih, hanya untuk menggalang dukungan dan suara saat pemilu terjadi.
Jokowi juga mengatakan kelompok relawan pendukung memiliki peran penting untuk mengevaluasi kebijakan yang diambilnya, serta memberikan masukan-masukan yang sangat berharga dari sebuah kebijakan yang akan diambil Jokowi sebagai seorang Presiden.
“Untuk koreksi kebijakan, untuk evaluasi kebijakan, untuk memperbaiki kebijakan, memberikan masukan-masukan mengenai apa yang terjadi di bawah untuk diambil sebuah kebijakan, ini yang sebetulnya penting,” kata Presiden Jokowi dalam acara relawan GK Center Galang Keberlanjutan di Jakarta, dilansir dari Antara, Minggu, 18 Juni 2023.
Arti Relawan Bagi Jokowi
Jokowi mengatakan peran penting relawan bukan hanya soal dukungan saat pemilu, namun juga untuk memberikan koreksi dan evaluasi agar setiap kebijakan dapat menguntungkan berbagai lapisan masyarakat. Mengingat, dirinya adalah seorang Presiden dan Kepala Negara. Dia juga mengakui dirinya juga hanya seorang manusia biasa yang penuh dengan kekurangan dan khilaf.
“Pentingnya relawan itu di sini bukan saat hanya urusan politik, saat pilkada, pilgub, pilpres, tapi dalam perjalanan itu juga harus diingatkan,” jelasnya.
“Saya ini manusia biasa yang penuh dengan kekurangan yang sering juga khilaf, tapi kalau diingatkan terus. Pak yang kemarin itu keliru, pak bisa dikembalikan lagi ke yang benar’,” lanjutnya.
Kinerja Relawan GK Center
Kepala Negara dalam hal ini juga mengapresiasi kinerja relawan GK Center yang mengawalnya selama 11 tahun terakhir sejak dirinya menjadi Gubernur DKI Jakarta.
“Saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya karena GK Center telah mengawal 11 tahun, dimulai dari saat gubernur sampai sekarang,” uacapnya.
Soal tantangan Indonesia ke depan tidak akan mudah karena situasi global yang semakin tak menentu, kata mantan Gubernur DKI Jakarta itu, kondisi global yang kian sulit itu tercermin dari tekanan keuangan yang melanda berbagai negara sehingga harus meminta bantuan dari Dana Moneter Internasional (IMF) dan juga krisis pangan yang membuat harga pangan kian melejit.
Oleh karena itu, Indonesia membutuhkan kepemimpinan yang kuat. Masyarakat diingatkan harus sangat teliti dalam memilih pemimpin.
“Jangan sampai keadaan yang normal karena kekeliruan kita memilih pemimpin, jadi keadaannya tidak normal,” ujar Presiden Jokowi.
Indonesia Emas 2045
Dalam kesempatan yang berbeda, Presiden Jokowi mengatakan, demi gapai cita-cita Indonesia Emas 2045, sebuah kepimpinan bukan seperti tarian poco-poco yang memiliki alur maju mundur. Selain itu, Jokowi juga menekankan pentingnya keberlanjutan dan kesinambungan dalam menjalankan kepemimpinan sebuah negara.
Lebih lanjut, Jokowi mengatakan, kepimpinan itu ibarat tongkat estafet dan bukan meteran pada SPBU yang dimulai dari nol.
Khususnya, untuk mencapai visi dan mimpi besar bangsa dalam Indonesia Emas 2045.
Mantan Gubernur DKI Jakarta kemudian juga menekankan bahwa kepemimpinan yang berkelanjutan dan berkesinambungan merupakan aspek penting dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
Selain itu, Indonesia Emas 2045 juga mengusung proyeksi pendapatan nasional bruto (PNB) per kapita yang mencapai 23.000-30.300 dolar AS setelah perhitungan PNB per kapita 5.030 dolar AS pada 2023. Indonesia Emas 2045 juga harus memangkas tingkat kemiskinan menjadi 0,5-0,8 persen.