Asuransi Astra Hadirkan Program Kolaborasi Pembinaan UMKM Disabilitas ‘Limit Breaker’

By birdieni
3 Min Read

INVERSI.IDAsuransi Astra berupaya mendukung kesejahteraan para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) lewat Program Kolaborasi Pembinaan UMKM Disabilitas ‘Limit Breaker’ – Langkah Menuju Kemandirian UMKM Disabilitas di Sentra Terpadu Inten Soeweno Cibinong, Bogor.

“Memastikan kesejahteraan UMKM disabilitas adalah bagian dari upaya kami untuk menciptakan ekonomi yang inklusif dan merata,” ungkap Chief Compliance & Risk Management Asuransi Astra, Widya Adi Tjahjono dalam keterangan tertulisnya, Jumat (4/10).

Baca juga: BI Tegaskan Uang Pecahan Rp10 Ribu Tahun 2005 Masih Berlaku

- Advertisement -

Program ini juga selain turut mendukung perkembangan ekonomi bangsa juga sebagai balai besar vokasional khusus para penyandang disabilitas.

Unit Mgr. Environment and Social Responsibility Asuransi Astra, Abdullah Kholifah memberikan sambutan sekaligus secara resmi membuka Program Kolaborasi Pembinaan UMKM Disabilitas ‘Limit Breaker’ – Langkah Menuju Kemandirian UMKM Disabilitas di Sentra Terpadu Inten Soeweno Cibinong, Bogor. (Dok Asuransi Astra)

“Seperti yang kita ketahui, UMKM sendiri berperan penting dalam pembangunan negara melalui penciptaan lapangan kerja baru, penyediaan produk lokal berkualitas, dan inovasi yang berkelanjutan” jelas Widya Adi.

Kegiatan yang diselenggarakan pada 2 hingga 3 Oktober ini juga selaras dengan salah satu Astra 2030 Sustainability Aspirations terkait Diversity, Equity, and Inclusion (DEI), untuk meningkatkan inklusivitas para penyandang disabilitas di Indonesia agar mendapatkan kesempatan yang sama.

Pada hari pertama program pembinaan, Founder Setara Berdaya Group, Nicky Clara membagikan materi yang mengangkat topik Business Model Canvas untuk mengajarkan peserta cara merancang dan memvisualisasikan model bisnis mereka lebih baik lagi. (Dok Asuransi Astra)

“Dengan menerapkan prinsip Diversity, Equity, and Inclusion (DEI), kita membantu ciptakan lingkungan yang memberikan kesempatan yang setara bagi semua orang tanpa ada yang tertinggal untuk turut berkontribusi dan berkembang,” jelas dia.

Baca juga: DPLK Syariah Bank Muamalat Genjot Target Rp2 Triliun Akhir Tahun Ini

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, UMKM sendiri dianggap sebagai tulang punggung ekonomi Indonesia, karena pada tahun 2023, UMKM berkontribusi sebesar 61% terhadap total produk domestik bruto (PDB) dan menyerap sekitar 97% dari total tenaga kerja.

“Hal ini tidak hanya memperkuat ekonomi, tetapi juga memperkaya keberagaman masyarakat, sehingga dapat membangun komunitas yang lebih tangguh dan berkelanjutan untuk semua,” pungkas Widya Adi.

Leave a comment