Bahasa Indonesia Bahasa Resmi UNESCO Berawal dari Diskusi
Upaya pemerintah Indonesia untuk mengusulkan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi Konferensi Umum UNESCO sejak awal tahun 2023 yang lalu. Awalnya diskusi antara Duta Besar Republik Indonesia untuk Perancis dan Wakil Delegasi Tetap Republik Indonesia untuk UNESCO.
Diskusi itu membicarakan tentang potensi bahasa Indonesia menjadi bahasa resmi Sidang Umum UNESCO. Potensi ini kemudian disampaikan kepada Kepala Badan Bahasa sehingga disusun strategi untuk mengusulkan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi Sidang Umum UNESCO.
Pada 7 Februari 2023, Kepala Badan Bahasa bertemu dengan Wakil Delegasi Tetap Republik Indonesia untuk UNESCO, serta Direktur Sosial Budaya dan Organisasi Internasional Negara Berkembang (OINB), Kementerian Luar Negeri, di Jakarta.
Pertemuan ini membahas tentang peluang dan strategi mengupayakan bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional, khususnya bahasa resmi Sidang Umum UNESCO. Dalam pertemuan ini disepakati bahwa Pemerintah Indonesia akan berupaya mengusulkan bahasa Indonesia sebagai bahasa Sidang Umum UNESCO.
Baca juga: Kenali Green Hydrogen Plant, Bahan Bakar Alternatif Ramah Lingkungan Masa Depan
Akhirnya upaya yang dilakukan tersebut pun berbuah manis. Bahasa Indonesia pun kini telah resmi diakui sebagai bahasa resmi UNESCO. Lalu apa dampak dan manfaat pengakuan bahasa Indonesia jadi bahasa resmi UNESCO?
“Dengan penetapan ini, bahasa Indonesia dapat dipakai sebagai bahasa sidang, dan dokumen-dokumen sidang umum UNESCO juga dapat diterjemahkan ke bahasa Indonesia,” ujar Presiden Jokowi.
Selanjutnya, sebagaimana dikatakan Duta Besar Republik Indonesia untuk Prancis-Andorra-Monako, Mohamad Oemar, pengakuan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi Konferensi Umum UNESCO akan berdampak positif terhadap perdamaian, keharmonisan, dan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga di seluruh dunia.