Terselip pesan di tas noken
Cara itu diberikan oleh Kaesang kepada anak-anak binaan panti setelah Direktur Yayasan Panti Asuhan Pondok Putri Kerahiman Flori Koban meminta Kaesang memberi pelatihan kewirausahaan (entrepreneurship) kepada anak-anak.
“Kami baca-baca Mas Kaesang punya sejumlah usaha, terus kami mau coba latih anak-anak panti entrepreneurship, siapa tahu di antara mereka bisa menjadi pengusaha. Mereka datang dari berbagai daerah, kami latih mereka usaha di sini, mereka bisa bangun jaringan-jaringan di daerah di Tanah Papua,” kata Flori Koban.
Tidak hanya itu, permintaan lainnya, Direktur Yayasan juga meminta Kaesang dapat membantu perbaikan GOR yang ada di kompleks Panti Asuhan Pondok Putri Kerahiman.
“GOR ini sedikit lagi roboh, untung saja ada daun-daun yang menahan. GOR itu tempat kami berlatih, belajar, berdoa. Mas Kaesang mungkin bisa bantu cari donatur, barangkali ada orang-orang baik yang bisa bantu kami,” kata Flori.
Dua permintaan dari panti itu pun dititipkan oleh Flori melalui sebuah proposal yang diserahkan kepada Kaesang. Proposal itu disimpan dalam tas noken (tas anyaman dari kulit kayu khas Papua) yang diberikan oleh Panti Asuhan Pondok Kerahiman Putri ke Kaesang.
“Noken untuk kami orang Papua tidak boleh kosong, harus ada isi, biasa mama-mama isi hasil bumi untuk dibawa buat keluarga,” kata Flori kepada Kaesang.
Panti Asuhan Pondok Putri Kerahiman menjadi lokasi pertama yang disambangi Kaesang dalam kunjungan pertamanya ke Jayapura sebagai Ketua Umum PSI.
Di aula panti, Kaesang bertemu dengan anak-anak dan berbincang-bincang dengan mereka selama kurang lebih 1 jam.
Di Jayapura, Kaesang lanjut bertemu dengan pengurus Sinode GKI di Tanah Papua, kemudian bermain sepak bola bersama mantan pemain Persipura (Persipura All Stars). Terakhir, Kaesang dijadwalkan memimpin rapat konsolidasi bersama kader-kader PSI di Provinsi Papua.