Dirjen Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Tutuka Ariadji, menegaskan bahwa harga bahan bakar minyak (BBM) tidak akan berubah hingga Juni 2024, meskipun terjadi eskalasi konflik antara Iran dan Israel.
Pernyataan tersebut diberikan sebagai respons terhadap kemungkinan kenaikan harga BBM yang dipicu oleh prediksi meningkatnya harga minyak dunia akibat konflik tersebut.
Tutuka menjelaskan bahwa saat ini pemerintah masih menunggu respons Israel terhadap serangan yang dilakukan Iran. Ia menyoroti upaya global untuk menjaga harga minyak tetap stabil.
Meskipun begitu, Kementerian ESDM telah melakukan simulasi dampak eskalasi konflik di Timur Tengah terhadap harga minyak, dengan mempertimbangkan berbagai parameter seperti kurs, Indonesian Crude Oil Price (ICP), dan faktor-faktor lainnya. Hasil simulasi ini akan disampaikan kepada pihak terkait sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan.
Ketegangan antara Iran dan Israel dipicu oleh serangan terhadap Konsulat Iran di Damaskus, Suriah pada 1 April lalu, yang kemudian diikuti oleh serangan balasan Iran ke Israel pada Sabtu malam, 13 April 2024. Meskipun demikian, Israel menyatakan bahwa serangan tersebut berhasil digagalkan tanpa menimbulkan kerusakan serius.
Indonesia, melalui Kementerian Luar Negeri, telah menyatakan keprihatinan atas eskalasi situasi di Timur Tengah dan menyerukan agar Iran dan Israel menahan diri.
Potensi peningkatan harga minyak hingga 100 dolar AS per barel menjadi salah satu dampak yang disoroti, mengingat ICP per 12 April 2024 mencapai 89,51 dolar AS per barel.
“Ini faktor yang sangat kuat untuk pertimbangan lebih jauh tentang eskalasi,” kata Dirjen Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Tutuka Ariadji, dikutip dari Antara.