Inversi.id – Perdana Menteri Isreal, Benjamin Netanyahu mengatakan akan terus berperang dan menyerang Jalur Gaza setelah gencatan senjata sementara berakhir.
Hal ini disampaikan Benjamin Netanyahu dalam pidatonya menjelang rapat kabinet untuk membahas usulan kesepakatan pembebasan sandera dan gencatan senjata empat hari dengan Hamas.
“Kita sedang berperang, dan perang akan terus berlanjut sampai semua tujuan kita tercapai,” kata Benjamin Netanyahu, Rabu (22/11/2023).
“Kita dihadapkan pada keputusan sulit namun merupakan keputusan yang tepat,” lanjut Netanyahu.
Baca juga: Ismail Haniyeh Klaim Gencatan Senjata Antara Isreal dan Hamas Hampir Capai Kesepakatan
Menurut media Israel, kesepakatan itu termasuk pertukaran 50 warga Israel yang ditahan Hamas dengan 150 warga Palestina di penjara Israel.
“Kita tak akan beristirahat sampai semua orang dikembalikan. Perang memiliki tahapan dan pemulangan sandera juga memiliki tahapan,” tandas Netanyahu.
Israel memperkirakan paling sedikit 239 warga Israel ditahan Hamas menyusul serangan lintas batas pada 7 Oktober.
Israel melancarkan serangan udara dan darat tanpa henti ke Jalur Gaza setelah serangan Hamas itu.
Akibatnya, menurut otoritas kesehatan Gaza, lebih dari 14.128 warga Palestina tewas, termasuk 5.840 anak-anak dan 3.920 perempuan.
Ribuan bangunan, termasuk rumah sakit, mesjid, dan gereja di Gaza, rusak atau hancur, sedangkan Israel mengaku kehilangan 1.200 orang jiwa manusia.