Inversi.id – Perdana Menteri Isreal, Benjamin Netanyahu minta Intelijen Israel yakni Mossad untuk bertindak terhadap para pemimpin Hamas di mana pun mereka berada, yang menandai potensi kesediaan untuk menargetkan mereka di luar Gaza.
Hal ini disampaikan Benjamin Netanyahu pada Rabu (22/11/2023) malam waktu setempat, ketika dia membela kesepakatan pembebasan sebagian sandera yang mencakup jeda empat hingga sembilan hari dalam perang melawan Hamas di Gaza.
Dia berbicara setelah pemerintah Israel menyetujui perjanjian yang menyatakan bahwa puluhan sandera Hamas akan dibebaskan dengan imbalan penghentian perang untuk pertama kalinya dan pembebasan para perempuan Palestina dan anak-anak di bawah umur yang dipenjara di Israel.
“Saya menginstruksikan Mossad untuk bertindak terhadap para pemimpin Hamas di mana pun mereka berada,” kata Netanyahu sambil mengisyaratkan bahwa Israel dapat menargetkan mereka di luar Gaza, termasuk di Qatar.
Pada hari Selasa lalu, Hamas mengatakan kepada media Lebanon, bahwa wakil komandan Brigade al-Qassam, cabang Hamas di Lebanon, Khalil al-Kharaz, tewas dalam serangan udara Israel di Lebanon selatan.
Menurut laporan media Lebanon, Kharaz tewas dalam serangan udara yang menargetkan kendaraan yang ia tumpangi di jalan antara Chaaitiyeh dan Qlaileh, di selatan Tirus.
Baca juga: Israel dan Hamas Sepakat Gencatan Senjata, Joe Biden Sangat Gembira
Di depan para wartawan, Netanyahu menghindari pertanyaan langsung tentang apakah Israel akan berusaha membunuh para pemimpin Hamas selama jeda perang di Gaza tersebut atau menghentikan upayanya sampai jeda tersebut berakhir.
Dia melontarkan pernyataan keras ketika dia meyakinkan masyarakat Israel bahwa jeda tersebut hanya bersifat sementara, dan bahwa kampanye militer Israel untuk mengusir Hamas dari Gaza akan dilanjutkan setelah jeda pertempuran tersebut selesai.
“Perang terus berlanjut… sampai kita mencapai semua tujuan kita: Mengembalikan semua sandera, melenyapkan Hamas dan memastikan bahwa sehari setelah Hamas, tidak ada elemen yang mendukung terorisme, mendidik anak-anaknya untuk melakukan terorisme, dan membayar teroris atau keluarga mereka, akan menguasai Gaza,” cetus Netanyahu.
“Gaza tidak lagi menjadi ancaman bagi Israel. Kami akan memulihkan keamanan di selatan dan utara. Kami menang dan akan terus berjuang hingga kemenangan mutlak,” ujarnya.