Sosok Msbreewc atau dengan nama asli Bree Wales Covington merupakan seorang konten kreator asal Indonesia yang banyak menjadi sorotan publik dalam beberapa waktu belakangan.
Terbaru, sosok wanita yang kini telah tinggal menetap di Singapura tersebut kembali viral di media sosial, bahkan sempat jadi trending topic di Twitter.
Baca juga: Biodata dan Profil Erika Putri, Viral di TikTok Karena Video Blunder Prank Ojol
Namanya kembali menjadi perbincangan lantaran Msbreewc sempat mengungkapkan penghasilan yang didapatkannya setiap bulan dari hasil sebagai seorang konten kreator.
Tidak tanggung-tanggung, Msbreewc mendapatkan penghasilan hingga Rp3-4 miliar setiap bulannya.
Namun hal yang tentunya tidak perlu untuk ditiru, lantaran Msbreewc aktif membuat konten yang berbau asusila yang dijual dan diunggah ke situs pribadi miliknya.
Karena tidak tinggal di Indonesia, sehingga dirinya pun tidak tersentuh hukum, meski dalam keseharian dirinya kerap membuat konten-konten yang tidak layak untuk dikonsumsi, khususnya kepada kalangan yang masih di bawah umur.
Penasaran dengan sosok konten kreator asal Indonesia yang kini menetap di Singapura tersebut? Berikut biodata dan profil Msbreewc selengkapnya.
Profil Msbreewc
Msbreewc atau bernama asli Bree Wales Covington adalah seorang konten kreator asal Indonesia yang lahir di Jakarta pada tahun 2001.
Sebelumnya Bree merupakan warga negara Indonesia, namun kini dikabarkan telah menjadi warga negara Singapura.
Baca juga: Jadwal Tayang Drama China Dashing Youth, Episode 33-40
Perempuan yang akrab disapa Cici ini diketahui pernah menempuh pendidikan di jurusan Artistic Make Up di Lasalle College Jakarta. Bahkan kini dirinya tengah menyelesaikan pendidikan S2 di International Business Management Singapore.
Dalam beberapa kesempatan, Msbreewv mengungkapkan bahwa pendidikan dan kariernya sebagai seorang konten kreator sama-sama penting. Hal itu bahkan membuatnya yakin dapat melakoni keduanya secara bersama-sama.
Namun demikian, dirinya mengaku sempat menolak ajakan Youtuber hingga acara TV. Menurutnya, para netizen harus lebih selektif dalam memilih platform yang sesuai dengan umur tentunya dengan penuh tanggung jawab.
“Para creator harusnya selektif dalam mengundang tamu, karena tidak semua hal bisa dijadikan konsumsi publik,” ujar Cici dalam keterangannya.
“Apalagi jika mereka niat mengundang hanya untuk membahas yang tidak penting dan mungkin berakibat bisa dicontoh oleh umur yang belum mengerti,” tambahnya.
Agar dekat dengan para penggemarnya, Cici mengaku kerap berkomunikasi dengan followers di media sosial, terutama Instagram. Hal tersebut dilakukannya lantaran menurutnya, komunikasi yang mereka jalin selama ini, sudah selayaknya teman sendiri.
Menariknya, ia juga sering berinteraksi dengan melakukan maba (main bareng) game Mobile Legend bersama followers. Bahkan sampai menggelar Daget alias Dana Kaget untuk semakin mendekatkan hubungan mereka.
“Saya merasa bahwa kesenangannya berbagi bukan untuk ketenaran apalagi kesombongan semata. Ini hanya murni hubungan antara kreator dan followernya di sebuah kanal social media. Siapapun boleh ikut tanpa melihat lapisan strata seseorang,” paparnya.
Menariknya, Cici juga kerap memberikan support pada para followersnya jika berhubungan dengan pendidikan. Terlebih, ia mengaku sangat mengerti apa yang dialami oleh followersnya lantaran sudah mulai mandiri sejak usia 17 tahun.
Baca juga: Jadwal Tayang, Sinopsis dan Daftar Pemain Drama China Are You the One
Cici sendiri diketahui menghabiskan masa kecil dan remajanya dengan mengenyam pendidikan di beberapa negara. Mulai dari TK di Melbourne, Australia, SD hingga SMA di Indonesia, sampai akhirnya memilih menjalani homeschooling lantaran tindakan bullying.
Kecintaannya pada seni merias wajah membuat Cici melanjutkan pendidikannya di Lasalle College Jakarta. Setelahnya, ia langsung pindah ke Singapura dan mengambil tiga jenjang pendidikan, yakni diploma in business administration, higher diploma in business and management, lalu degree of international business management.