Warga Dipungut Biaya
Ia mengatakan memang ada kesepakatan dengan warga, di mana dipungut biaya Rp 10 ribu per kubik air diambil dari sumur bor miliknya. Jadi rinciannta, Rp 5.000 diserahkan ke Sumedi, sementara Rp 5.000 lagi masuk ke kas warga perawatan mesin pompa.
“Sejak 2019 pada bulan Maret, mulai dialirkan jaraknya juga jauh dari titik sumur bor 2 km ke masyarakat, kebetulan posisinya nanjak sehingga menggunakan pompa satelit 5pk dengan tegangan 35 volt. Saya minta untuk membantu bayar listrik nggak apa-apa deh per kubik Rp 5.000, tapi silakan kalau dipasang Rp 10 ribu yang Rp 5.000 buat income masyarakat sendiri saya tetep minta Rp 5.000 per kubik,”ungkapnya.
Baca JUga: Fakta-fakta Xpander Tabrak Porsche di Showroom PIK 2, Pengemudi Diduga Mabuk
Kesepakatan yang berjalan sekitar 5 tahun. Sumedi mengatakan setiap bulan hasil pembayaran warga yang memanfaatkan air sumur bor dari rumahnya itu berkisar Rp 1,5-2 juta.
“Sementara saya bayar listrik Rp 4 juta sampai Rp 4,5 juta per bulan, itu pun masyarakat yang terkumpul dari masyarakat itu paling Rp 1,5 juta sampai Rp 2 juta yang saya terima karena yang Rp 5.000 masuk dana kas masyarakat,” tambahnya.