Cibiran Ngabalin soal Gugatan Anies dan Ganjar di MK Tentang Bansos, Apa Urusannya?

By DP
6 Min Read
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin, mengkritik gugatan yang diajukan oleh Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo ke Mahkamah Konstitusi (MK) terkait dugaan politisasi bantuan sosial (bansos). (Foto Antara)

Jokowi Dukung Prabowo, Ada Masalah?

Di sisi lain, Ketua Tim Pembela Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Yusril Ihza Mahendra, menyoroti dukungan yang diberikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada pasangan Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024. PKB menyatakan bahwa hal tersebut bisa bertentangan dengan undang-undang (UU).

“Masalah bila menggunakan wewenangnya yang bertentangan dengan peraturan dan UU,” ungkap Ketua DPP PKB Daniel Johan kepada wartawan pada Senin, 1 April 2024.

Daniel menegaskan bahwa mereka sepenuhnya menyerahkan proses hukum ini kepada Mahkamah Konstitusi (MK).

- Advertisement -

Selanjutnya, terungkap bahwa MK memanggil sejumlah menteri dari berbagai departemen seperti Menko PMK Muhadjir hingga Menko Perekonomian Airlangga Hartarto untuk memberikan kesaksian dalam sidang sengketa Pilpres. Daniel berharap MK akan menangani gugatan ini dengan serius.

“Kita apresiasi keputusan MK ini, menunjukkan MK serius dalam menguji proses hukum ini sehingga bisa mendapat fakta-fakta kebenaran secara utuh,” ujarnya.

Ketua Tim Pembela Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Yusril Ihza Mahendra, dalam sidang sengketa Pilpres 2024 di gedung MK, Jakarta Pusat, pada Senin, 1 April 2024, menekankan bahwa tidak ada yang salah jika Presiden Jokowi mendukung pasangan Prabowo-Gibran.

Ini diungkapkan dalam konteks penjelasan yang disampaikan oleh Ahli Ekonomi UI yang dihadirkan oleh kubu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Vid Adrison, mengenai dampak kunjungan yang dilakukan oleh Jokowi ke berbagai daerah selama periode Oktober 2023 hingga Februari 2024.

Vid Adrison menyatakan bahwa kunjungan tersebut berhasil meningkatkan suara pasangan Prabowo-Gibran. Dia mencatat adanya peningkatan suara yang signifikan bagi pasangan tersebut setelah kunjungan Jokowi di berbagai daerah, dibandingkan dengan hasil Pemilu 2019.

Yusril menekankan bahwa tidak ada bukti yang mengaitkan perolehan suara Prabowo pada Pemilu 2019 dengan hasil Pemilu 2024. Dia menyatakan bahwa kunjungan Jokowi telah efektif dalam meningkatkan suara Prabowo pada Pemilu 2024.

“Ada bukti menunjukkan kunjungan Prabowo 2024 menurunkan perolehan suara Ganjar. Kunjungan Prabowo tidak berdampak pada suara Anies. Kunjungan Prabowo 2024 dan suara Jokowi itu semakin memperbesar kenaikan suara Prabowo,” jelasnya.

Baca Juga: Profil dan Biodata Gelandang Persib Levy Clement Madinda Fokus Menang di Kandang

Dalam sesi tanya jawab, Yusril memiliki kesempatan untuk bertanya kepada ahli yang dihadirkan. Dia mempertanyakan hubungan antara dukungan yang diberikan oleh Jokowi dengan peningkatan suara bagi pasangan Prabowo. Yusril merujuk bahwa pasangan calon lain juga mendapatkan dukungan dari tokoh-tokoh berpengaruh.

“”Bahwa petahana, atau calon yang didukung oleh petahana akan mendapatkan suara lebih dibanding calon lain? Bagaimana ahli dapat menerangkan kekalahan Megawati dengan SBY, dan pilpres 2024?” tanya Yusril.

“Kalau memang kesimpulan ini berlaku, apakah hanya satu faktor kebetulan, Jokowi yang jadi presiden dan dia mendukung pasangan Prabowo-Gibran dan memperoleh suara lebih. Seandainya sekarang yang jadi presiden Jusuf Kalla, yang mendukung Anies-Muhaimin, berarti calon itu akan peroleh suara lebih di pilpres sekarang?,” katanya.

“Seandainya lagi, yang jadi presiden Megawati, maka Ganjar-Mahfud akan dapat suara lebih berdasarkan saudara, apa masalahnya persidangan sekarang ini dengan pendapat saudara itu? Ada sesuatu yang salah atau tidak?” tutupnya.

Leave a comment