Menteri Bahlil menegaskan bahwa pernyataan tersebut tidak akurat karena banyak perusahaan telah mengalokasikan investasi mereka ke Ibu Kota Nusantara (IKN), termasuk perusahaan dari luar negeri yang telah mengucurkan dana investasi hingga mencapai Rp50 triliun.
Baca Juga: Fakta-Fakta Oklin Fia, Selebgram yang Viral Jilat Batang Es Krim
“Yang dari luar Indonesia sekarang sudah deal investasi dan sudah masuk sekitar kurang lebih Rp50 triliun,” ungkap Bahlil ketika menghadiri simposium bersama perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Pulau Jawa di Jakarta, dilansir dari Antara.
“Itu infrastrukturnya harus diselesaikan dahulu. Jadi, kluster pertama kebijakan kami adalah memprioritaskan investasi dalam negeri, mereka (investasi asing) masuk di kluster kedua,” jelasnya.
