Penggunaan terapi tumbuhan untuk pengobatan diabetes, seperti kayu manis, menawarkan beberapa manfaat penting. Kayu manis dapat menurunkan kadar HbA1C hingga sekitar 0,83 persen pada penderita diabetes.
Ini dikarenakan kandungan polifenol dan cinnamaldehyde dalam kayu manis yang memiliki efek mirip insulin atau disebut insulin-mimetic-effect. Selain itu, kayu manis juga memiliki sifat antioksidan dan antiinflamasi.
Kayu manis juga dapat menghambat enzim alfa-glukosidase di usus halus, yang berperan dalam pemrosesan glukosa dari makanan. Penghambatan enzim ini menyebabkan penyerapan glukosa tertunda, sehingga menurunkan kadar glukosa postprandial.
Penelitian lain juga menunjukkan bahwa kayu manis dapat menurunkan kadar gula darah dan memperbaiki profil lipid darah.
Namun, penggunaan jangka panjang dari coumarin yang terdapat dalam kayu manis harus dibatasi karena efek sampingnya, meskipun tidak terlalu tinggi. Batas aman konsumsi coumarin adalah 0,1 miligram per kilogram berat badan.
Baca Juga: Mengenal Metformin, Obat Diabetes Tipe 2 Bosa Obati Kanker Darah
Selain kayu manis, kumis kucing juga sering digunakan dalam pengobatan tradisional di Asia, seperti di China, India, dan Malaysia, karena ekstraknya dapat mengurangi hiperglikemia pada uji hewan.
Dilansir dari Antara, kumis kucing mengandung sekitar 50 jenis asam fenolat, 20 jenis flavonoid, dan triterpenoid yang mampu menurunkan kadar glukosa dalam darah. Kandungan ini juga berfungsi sebagai agen antiinflamasi dan membantu regulasi metabolisme lipid.