Peran Desa
Desa, selain berperan dalam menjaga ketahanan pangan, juga merupakan penjaga nilai-nilai budaya dan kearifan lokal yang kaya. Adat gotong royong, kerja sama, dan saling tolong menolong yang masih kuat di desa menjadi modal berharga yang seharusnya dipertahankan.
Bamsoet juga menyoroti bahwa desa merupakan tempat di mana nilai-nilai Pancasila dapat ditemukan dalam kehidupan nyata. Nilai-nilai kehidupan berdampingan secara harmonis dalam keberagaman sosial juga menjadi pembelajaran berharga yang dapat diambil dari kehidupan di desa.
“Ketahanan sosial dalam kehidupan masyarakat desa inilah yang menjadi cikal bakal dan simpul penguat ketahanan nasional. Desa-desa menjadi himpunan unit pemerintahan terkecil yang akan menjadi perangkai keutuhan NKRI, sekaligus ujung tombak dalam mencegah dan menangkal paham yang menggerus nilai-nilai nasionalisme,” ujarnya.
Baca Juga: Profil dan Biodata Gelandang Persib Levy Clement Madinda Fokus Menang di Kandang
Namun, Bamsoet juga menggarisbawahi bahwa saat ini proporsi penduduk di perkotaan diperkirakan lebih tinggi dibandingkan dengan jumlah penduduk di pedesaan, dengan sekitar 52 persen penduduk tinggal di perkotaan.
“Kondisi ini salah satunya disebabkan masih belum seimbangnya pembangunan di perdesaan sehingga kota masih menjadi magnet yang penuh daya tarik mendorong laju urbanisasi,” katanya.
Menurut proyeksi dari BPS, pada tahun 2035, sekitar 66,6 persen penduduk Indonesia diperkirakan akan tinggal di perkotaan, dan menurut Bank Dunia, angka tersebut bahkan akan mencapai 70 persen pada tahun 2045.
“Jika tidak diantisipasi, daya tahan kota akan makin melemah sehingga tidak mampu lagi untuk menopang perkembangan populasi yang bertumbuh menurut deret ukur. Di sisi lain, kehidupan desa akan makin tertinggal dalam laju peradaban karena tidak tersentuh oleh pembangunan,” tuturnya.