Menteri Erick Thohir merangkul para pelaku usaha muda dari Kota Banjarmasin untuk meningkatkan kualitas dan daya saing usaha start up agar menjadi motor penggerak ekonomi go global.
Untuk mewujudkan start up menjadi penggerak ekonomi, 60 enterpreneur milenial berkesempatan mengikuti diskusi bersama dengan Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga. Diskusi ini juga membuka peluang jejaring antar pelaku UMKM muda sehingga dapat saling terkoneksi.
Mereka yang hadir juga merupakan UMKM yang bernaung dibawah Rumah BUMN Pertamina Banjarmasin, serta binaan BUMN lainnya.
“Saya mewakili Pak Erick sangat bangga dan berterima kasih kepada teman-teman pengusaha muda yang hadir pada hari ini, untuk saling bertukar ide, pengalaman serta berbagi ilmu agar antar UMKM muda terjalin kolaborasi untuk memajukan usaha UMKM. Untuk itu para pelaku UMKM harus saling proaktif dalam meningkatkan kapasitas diri dan usahanya melalui partisipasi aktif dalam program pelatihan dan kegiatan kewirausahaan yang tersedia di Ruman BUMN,” katanya Arya Sinulingga.
Arya menambahkan BUMN akan terus mensupport UMKM muda untuk aktif berkolaborasi, pemanfaatan fungsi Rumah BUMN sebagai tempat pembinaan dan berkumpulnya para wirausaha muda BUMN, sehingga pengusaha millennial tidak hanya sukses di dalam negeri tetapi juga mampu menembus pasar global.
Sandi Agustinus salah satu peserta mengatakan bahwa dirinya merasakan perhatian BUMN sangat besar dalam kemajuan UMKM secara umum, termasuk UMKM muda.
Pemilik usaha Kantan Sasirangan ini, dikenal dengan produk fashion berbahan kain sasirangan khas Banjarmasin, yang tiada henti berinovasi dalam mengikuti trend fashion.
”Harapan saya dengan diskusi ini, ada ruang bagi kami untuk menembus pasar nasional dan ekspor, agar produk khas Banjarmasin yang dijuluki kota seribu sungai dapat mendunia,” ungkap Sandi.
VP CSR & SMEPP Pertamina Fajriyah Usman yang juga hadir dalam dialog, menyampaikan beberapa program pembinaan UMKM yang terus dikembangan Pertamina untuk memberikan ruang bagi UMKM dalam meningkatkan kualitas produk sertifikasi, perluasan pasar, promosi produk melalui pembuatan katalog SME 1000, galeri enterprenur di Terminal 3 Bandara Soetta, dan lainnya.
“Di lingkup internal, Pertamina senantiasa mendorong agar seluruh kegiatan lingkungan Pertamina Group memprioritaskan produk UMKM sebagai souvenir, dengan terus membuat pembaharuan katalog produk tematik, serta kemudahan pemesanan melalui marketplace smexpo.pertamina.com,” ujar Fajriyah Usman.
Fajriyah menambahkan kegiatan pembinaan UMKM seperti ini merupakan bentuk dukungan dari Pertamina dalam mendukung implementasi tujuan pembangunan berkelanjutan (SDG’s) yang juga menjadi bagian dari Environtmental, Social and Governance (ESG).
Pertamina bersama Kementerian BUMN juga akan terus semakin aktif untuk mendorong pertumbuhan bisnis UMKM agar semakin menjadi kebanggan seluruh masyarakat Indonesia sehingga memberikan kontribusi bagi kemajuan ekonomi bangsa.