INVERSI.ID– Cacar Monyet Kembali menjadi perhatian dunia. World Health Organization (WHO) pun memberlakukan Kembali keadaan darurat setelah status sama sempat diberlakukan pada Mei 2023 lalu.
Dikutip dari Monash Lens disebutkan bahwa telah ditemukan lebih dari 15.600 kasus cacar monyet sejak awal tahun 2024 ini. virus ini juga telah menewaskan sekitar 575 orang di Republik Demokratik Kongo dan menginfeksi 30 kali lebih banyak orang.
Baca juga: Bisa Ganggu Kesehatan Mental, 5 Cara Efektif untuk Menghindari Stres
Kasus-kasus baru juga muncul di Eropa dan Asia. Kemunculan virus mpox jenis Clade I di luar Afrika, seperti yang terjadi di Swedia, mengindikasikan bahwa virus ini dapat melintasi perbatasan dengan mudah, sehingga menjadi ancaman bagi negara-negara dengan infrastruktur kesehatan masyarakat yang kurang memadai.
Cacar Monyet Jenis Virus Lebih Mematikan dan Menular
Kawasan Indo-Pasifik, yang saling terhubung dan memiliki kapasitas pelayanan medis yang berbeda-beda, dapat menghadapi risiko besar jika penyebaran virus tidak terkendali.
Senior Lecturer, Microbiology, Jeffrey Cheah School of Medicine and Health Sciences, Monash University Malaysia Vinod Balasubramaniam menjelaskan bahwa cacar monyet atau mpox ini merupakan jenis virus yang lebih mematikan dan menular.
Baca juga: IKEA Jakarta Garden City Kenalkan Dua Inisiatif Ramah Lingkungan
Mpox, merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus cacar monyet (MPXV), yang termasuk dalam genus orthopoxvirus. Genus ini juga termasuk virus variola, yang menjadi biang penyakit cacar.