Ratusan imigran Rohingya yang menggunakan kapal kayu mendarat di Bireuen dan Pidei, Aceh. Namun kedatangan mereka ditolak oleh warga Aceh.
“Semuanya ada 219 imigran Rohingya berdasarkan perhitungan di Sabang, dibawa ke bekas kantor Imigrasi Lhoksumawe,” kata Pejabat UNHCHR Indonesia Munawaratul Makhya, di Banda Aceh, Rabu (22/11).
Sebelumnya, sebanyak 219 imigran Rohingya kembali mendarat di pesisir pantai Ujong Ujong Kareung Kecamatan Sukajaya Kota Sabang, mereka tiba di sana pada Selasa (21/11) malam sekitar pukul 23.00 WIB.
Para pengungsi direlokasi ke eks kantor Imigrasi Lhokseumawe melalui jalan laut dari Sabang menuju Banda Aceh, dan dilanjutkan via darat dengan durasi waktu perjalanan sekitar 6 jam ke lokasi tujuan.
Baca Juga: Fakta-Fakta Oklin Fia, Selebgram yang Viral Jilat Batang Es Krim
Munawaratul menuturkan, sejauh ini koordinasi pihaknya dengan Pemerintah Pusat, provinsi Aceh hingga daerah terkait penanganan pengungsi sudah cukup baik.
“Alhamdulillah koordinasi, kita apresiasi dan terima kasih atas kolaborasi dari pemerintah, sudah sangat baik komunikasi selama ini,” katanya.
Dirinya menegaskan, UNHCR dalam hal penanganan Rohingya ini lebih kepada men-support kebutuhan dasar mereka. Mulai dari transportasi, makanan dan lain sebagainya.
Kemudian, UNHCR juga berupaya supaya pengungsi Rohingya lebih mendapat hidup yang lebih layak.
“Kami mendorong supaya pengungsi Rohingya ini bisa lebih hidup bermartabat, mendapatkan hak-haknya sebagai manusia,” kata Munawaratul.
