Media sosial dihebohkan dengan sebuah video yang memperlihatkan penumpang maskapai kepanasan atau keringat berlebihan saat berada di dalam kabin pesawat.
Dalam video viral tersebut, para penumpang tersebut ternyata menggunakan penerbangan melalui maskapai atau pesawat Super Air Jet rute Bali-Jakarta karena disebut AC mati. Berikut fakta-fakta AC pesawat Super Air Jet.
Anak Kecil Menangis
Di beberapa video yang beredar di media sosial TikTok, Instagram. Memperlihatkan anak kecil yang menangis hingga pakaiannya yang tampak basah kuyup karena keringat.
Bahkan ada yang mengalami dehidrasi dan yang lainnya terlihat sibuk mengipas-ngipas dengan alat yang seadanya.
“Kebayang ga panas nya kayak apa? Itu sampai basah kuyup bajunya Puanas banget guys. Enggap. Keringet terus keluar. Takut dehidrasi saja dan pingsan. #superairjet #iu737. Kami bersyukur masih dikasih kesempatan hidup sama Yang Maha Kuasa. Semoga keselamatan penumpang tetap menjadi prioritas utama,”tulis akun TikTok @velypuspa.
AC Mati Hampir 2 Jam
Dalam video yang dibagikan oleh @jakartainformasi, penumpang pesawat kepanasan hampir 2 jam yaitu 1 jam 50 menit.
“Penerbangan Super Air Jet DPS-CGK IU 373 AC mati dari Bali ke JKT, 1 jam 50 menit, bayangin,”keterangan dalam video tersebut.
Klarifikasi dari Pihak Maskapai
Menanggapi video viral itu, pihak maskapai akhirnya buka suara. Direktur Utama Super Air Jet, Ari Azhari menjelaskan terkait penerbangan IU-737 rute Bali menuju Jakarta dengan Airbus 320-200 dengan kode registrasi pesawat PK-SAW.
“Seluruh aspek prosedur penerbangan dijalankan secara tepat,”kata Ari Azhari dalam siaran pers pada Selasa, 21 Maret 2023.
Dalam kesempatan itu, ia menjelaskan bahwa standar keselamatan sebelum penerbangan diimplementasikan melalui pengecekan pesawat sebelum keberangkatan yang menjadi bagian penting dari prosedur penerbangan untuk memastikan bahwa pesawat dalam kondisi terbaik dan aman untuk terbang.
Hasil pemeriksaan sebelum keberangkatan, semua sistem dan perlengkapan pesawat dalam kondisi prima dan siap untuk terbang.
Super Air Jet membawa 179 penumpang dan enam kru. Penerbangan IU-737 lepas landas pukul 17.55 Wita dari Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai.
Namun saat penerbangan Bali menuju Jakarta, lanjutnya Ari saat saat mencapai ketinggian 30.000 kaki di atas permukaan laut, ada indikasi sistem pengatur tekanan udara di kabin tidak berfungsi seharusnya (kurang maksimal). Sehingga pilot harus menurunkan ketinggian pesawat. Gangguan ini menyebabkan suhu udara di kabin menjadi lebih tinggi dari semestinya.
“Pesawat sudah mendarat di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta pukul 18.40 WIB. Seluruh penumpang mengikuti proses kedatangan,”lanjutnya.
Ari menegaskan pernyataan Super Air Jet ialah tidak dapat memberikan keterangan mengenai penyebab adalah langkah umum dalam industri penerbangan ketika terjadi masalah teknis pada pesawat.
“Langkah pertama yang dilakukan adalah memeriksa pesawat secara menyeluruh. Hal ini dilakukan untuk menemukan penyebab insiden atau masalah teknis tersebut. Setelah itu, dijalankan pemeriksaan lebih lanjut dan analisis mendalam untuk memastikan bahwa pesawat aman untuk digunakan kembali,”ungkapnya.
Atas kejadian tersebut, Super Air Jet pun
menyampaikan permohonan maaf yang dialami oleh para tamu.
Sekedar informasi bahwa Super Air Jet merupakan maskapai penerbangan domestik di Indonesia yang berdiri pada Maret 2021 saat pandemi Covid-19.