Fatimah Zahratunnisa jadi perbincangan karena piala lomba nyanyi di Jepang miliknya dikenakan pajak Rp4 juta oleh Bea Cukai Indonesia.
Menanggapi hal itu, salah seorang putri Gus Dur, Alissa Wahid membagikan sebuah thread di akun Twitternya terkait perlakukan yang kurang menyenangkan diterima di Bandara Soekarno-Hatta Tangerang. Berikut fakta-faktanya.
Dikira TKI Pulang dari Taiwan
Dalam cuitannya, Alissa Wahid mengungkapkan bahwa petugas bea cukai mengira bahwa dirinya adalah seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang baru pulang dari Taiwan ke Indonesia. Namun dalam cuitannya Alissa Wahid tidak menyebutkan apakah petugas yang dimaksud adalah petugas Bea Cukai seperti yang dialami Fatimah Zahratunnisa.
Bahkan saat berada di dalam, dalam cutian Alissa Wahid, petugas langsung memberikan pertanyaan.
“Maaf nyamber. Suatu ketika saya pulang dari Konperensi di Taiwan. Di Cengkareng, saya diarahkan menuju meja pemeriksaan yg di dalam itu. Mbak petugas nanya :
“Kamu pulang kerja ya di Taiwan? Berapa lama kerja di sana? Bawa apa aja? Buka kopernya.” tulis Alissa Wahid.
Diminta untuk Membuka Koper
Setelah itu, petugasnya langsung meminta Alissa Wahid untuk membuka kopernya. Selain itu, petugas itu pun meminta paspor milik anak ketiga Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur itu.
Petugas perempuan itu pun tak berhenti untuk bertanya dan memeriksa koper Alissa Wahid. Hingga petugas itu pun mempertanyakan pekerjaan dari Alissa dan alasan sering ke luar negeri.
Saat ditanya pekerjaan, Alissa Wahid pun menjawab ia bekerja sebagai LSM. Mendengar jawab itu, petugas pun melihat ke arah Alissa Wahid dan mengembalikan paspor tersebut.
Kemudian adik dari Yenny itu pun membereskan koper yang sudah diaduk-aduk oleh petugas.
Selanjutnya, Alissa Wahid pun mengatakan setiap kali dirinya mendarat di Cengkarang bersama dengan para TKI dan tidak capek. Dia jug mengaku suka bareng sama pekerja migran Indonesia (PMI) yang cewek-cewek.
“Abis itu kalau pas landing di Cengkareng bareng mbak2 TKI & saya gak lagi capek, saya suka barengin PMI yg cewek², just in case. Saya saja yg anytime bisa panggil paspampres, cukup stres diperlakukan intimidatif gitu. Apalagi mba² PMI yg gak pengalaman,”lanjut Alissa Wahid.
Alissa Wahid Mengaku Stres
Ia juga mengaku stres ketika diperlakukan seperti itu oleh petugas. Apalagi yang PMI tidak berpengalaman.
“Saya saja yang anytime bisa panggil Paspampres, cukup stres diperlakukan intimidatif gitu. Apalagi Mba-Mba PMI yang enggak pengalaman,” pungkas Alissa Wahid.