Fakta-fakta Bank Dunia soal program makan siang gratis ala Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, dan diharapkan tetap patuh aturan yang ada. Seperti, defisit fiskal.
Ungkapan tersebut, dikatakan oleh Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor Leste Satu Kahkonen yang juga meminta pemerintah Indonesia berpegang pada dasar aturan yang ada.
“Kami masih menantikan (rincian program makan siang dan susu gratis). Untuk Indonesia, pada dasarnya berpegang pada pagu defisit fiskal yang telah ditetapkan sebesar 3 persen dari produk domestik bruto (PDB), sesuai dengan peraturan perundang-undangan,” komentar Satu Kahkonen, dikutip dari Antara.
Baca Juga: Menuju Program Makan Siang Gratis, Airlangga Bocorkan Anggaran per Anak dan Menunya
Selain itu, Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor Leste juga memiliki pesan untuk pemerintah Indonesia dalam menetapkan sebuah program dalam bentuk yang pasti.
Juga perlu direncanakan dengan baik dan matang. Terutama dalam hal anggaran.
“Tergantung program seperti apa yang akan dilaksanakan dan bentuknya apa. Semua rencananya harus benar-benar dipersiapkan dan biayanya juga dipersiapkan,” tutupnya.