Fakta-fakta Film Dirty Vote yang Buat TKN dan TPN Ganjar-Mahfud Angkat Bicara

By DP
5 Min Read
Fakta-fakta film Dirty Vote yang merupakan sebuah film dokumenter hingga membuat Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dan Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud angkat bicara soal film itu yang kabarnya menguak kecurangan Pemilu 2024. (Foto: Twitter/@HabisNontonFilm)

Fakta-fakta Film Dirty Vote

Dirty Vote, sebuah film dokumenter yang dibawakan oleh tiga pakar hukum tata negara, mengungkapkan berbagai kecurangan yang terjadi dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Dalam film dokumenter Dirty Vote, terdapat tiga pandangan dari para ahli hukum tata negara, yakni Bivitri Susanti, Feri Amsari, dan Zainal Arifin Mochtar. Film ini mulai ditayangkan melalui akun YouTube Dirty Vote pada hari ini, Minggu, 11 Februari 2024.

Menurut keterangan resmi terkait peluncuran film ini, ketiganya menjelaskan bagaimana berbagai alat kekuasaan telah dimanfaatkan untuk memenangkan pemilu, bahkan jika hal tersebut merusak tatanan demokrasi.

- Advertisement -

Hal ini diungkapkan pada hari yang sama dengan peluncuran film tersebut, yakni Minggu, 11 Februari 2024.

Bivitri menjelaskan bahwa Dirty Vote adalah sebuah karya yang menyoroti kerusakan dalam sistem demokrasi Indonesia.

Ia menekankan bahwa film ini membahas dua hal, pertama-tama tentang pentingnya memahami demokrasi sebagai sesuatu yang lebih dari sekadar penyelenggaraan Pemilu.

Baca Juga: Profil dan Biodata Gelandang Persib Levy Clement Madinda Fokus Menang di Kandang

“Bukan hanya hasil penghitungan suara, tetapi apakah keseluruhan proses pemilu dilaksanakan dengan adil dan sesuai nilai-nilai konstitusi,” ujarnya.

Di samping itu, film ini juga membahas penyalahgunaan kekuasaan, termasuk praktik nepotisme yang bertentangan dengan prinsip negara hukum yang demokratis.

Bivitri menekankan pentingnya tanggapan publik terhadap kecurangan dalam pelaksanaan Pemilu 2024.

Sementara itu, Feri Amsari mengungkapkan bahwa membiarkan kecurangan dalam pemilu adalah sama dengan merusak masa depan bangsa Indonesia.

Leave a comment