Ganjar Tegaskan Jadi Oposisi Prabowo
Sebelumnya, Ganjar telah menyatakan bahwa dia tidak akan bergabung dalam pemerintahan Prabowo-Gibran, pesaingnya dalam Pilpres 2024.
Dia menjelaskan bahwa keputusan tersebut tidak berarti bahwa dia tidak mencintai pemerintahan yang akan datang, tetapi itu adalah cara terbaik untuk mengawasi jalannya pemerintahan Prabowo-Gibran.
“Kita tidak akan pernah berhenti untuk mencintai republik ini, kita akan mengawal dengan benar, dan saya declare pertama, saya tidak akan bergabung di pemerintahan ini,” ujar Ganjar.
Sementara itu, PDI-P belum membuat keputusan resmi mengenai arah politiknya ke depan, apakah akan menjadi oposisi atau bergabung dalam koalisi pendukung Prabowo-Gibran.
Hasto menekankan bahwa PDI-P masih sedang mempertimbangkan berbagai faktor sebelum memutuskan apakah akan bergabung dalam pemerintahan Prabowo nantinya.
Baca Juga: Alasan Ganjar Absen saat Penetapan Pemenang Pilpres 2024, Kenapa Mendadak?
Dia menyatakan bahwa keputusan tersebut mungkin akan diumumkan setelah Prabowo dilantik sebagai presiden.
“Toh nanti akan tiba waktunya untuk berbicara setelah pemerintahan ini terbentuk, apakah mau masuk di dalam pemerintahan atau di luar pemerintahan, akan dikaji lebih mendalam,” ujar Hasto.
Dia juga menyebutkan bahwa keputusan politik tersebut mungkin akan dibahas dalam kongres PDI-P yang dijadwalkan akan diselenggarakan pada April 2025 mendatang.
Ini mengikuti pola dari sejarah PDI-P yang sebelumnya telah mengumumkan keputusan untuk menjadi oposisi terhadap pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melalui kongres.
Baca Juga: Profil dan Biodata Gelandang Persib Levy Clement Madinda Fokus Menang di Kandang
Namun, Hasto juga tidak menutup kemungkinan bahwa rapat kerja nasional (rakernas) PDI-P pada Mei 2024 bisa menjadi forum untuk mengambil keputusan terkait arah politik partai.
“Kalau secara empiris, 2004-2009 diputuskan di kongres, apakah sekarang mau diputuskan di dalam rakernas atau di dalam kongres, nanti kita bisa lihat dinamika politik yang ada,” kata dia.