Sebuah mobil berwarna hitam Toyota Fortuner masuk ke dalam jalur rel kereta api melalui perlintasan sebidang di Sumpiuh, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah ke arah timur, Rabu dinihari sekitar pukul 03.00 WIB.
Diduga bahwa sopir Fortuner mengarahkan kendaraannya ke jalur rel kereta api di Sumpiuh karena ingin mengajak seluruh penumpang untuk bunuh diri bersama.
Berikut fakta-fakta mobil Fortuner masuk ke jalur rel kereta api di Sumpiuh:
Mobil Fortuner Tergelincir
Dikutip dari Antara, Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 5 Purwokerto Krisbiyantoro mengatakan bahwa mobil Fortuner tersebut tergelincir ke rel kereta api.
“Saat ini sedang dilakukan evakuasi terhadap mobil Fortuner yang tergelincir dan melintang di atas viaduk sebelah utara SPBU Sumpiuh,”kata Krisbiyantoro.
Evakuasi Toyota Fortuner itu dilakukan dengan mengerahkan satu unit crane yang didatangkan dari Tambak, Kabupaten Banyumas.
Sopir Mobil Fortuner Kabur
Dalam kesempatan itu, Krisbiyantoro juga mengatakan bahwa kejadian tersebut sepenuhnya tanggung jawab dari sopir mobil Fortuner yang belum tahu keberadaannya.
“Mobil yang datang dari arah barat tersebut masuk ke jalur hilir (jalur ke arah Jakarta/Bandung). Beruntung seluruh penumpang dan barang bawaannya selamat, namun sopirnya kabur,” lanjut Krisbiyantoro.
Diduga Penumpang Diajak Bunuh Diri Bersama
Lewat sebuah rekaman video yang beredar melalui WhatsApp, salah seorang penumpang mobil, Taqwa (61) mengaku berasal dari Jambi bersama istri dan dua anaknya hendak mudik ke Purworejo guna menengok orang tua yang sedang sakit.
Toyota Fortuner berpelat nomor B-1559-NCQ itu merupakan kendaraan sewaan.
Penumpang tersebut menduga bahwa sopir mobil bernama Candra sengaja mengarahkan kendaraannya ke jalur rel kereta api karena ingin mengajak penumpang bunuh diri bersama-sama.
“Itu sengaja, supaya mati semua, sopirnya bilang begitu. Alhamdulillah tidak apa-apa meskipun anak-anak mengalami lecet-lecet,” kata penumpang tersebut.
Keterlambatan Perjalanan satu KA Barang
Akibat kejadian itu, Krisbiyantoro juga menyampaikan menurut informasi dari Pusat Pengendalian Operasi Kereta Api, berdampak terhadap keterlambatan satu KA Barang yang tertahan di Stasiun Tambak.