Aktivis pro Yahudi Monique Rijkers tengah menjadi perbincangan publik setelah ikut buka suara terkait konflik antara Hamas Palestina dan Israel.
Baru-baru ini, Monique Rijkers pun tampil di salah satu stasiun televisi. Ia tampak melakukan debat dengan Haikal Hassan setelah mewawancarai Juru Bicara Hamas, Khaled Qadami.
Dalam acara diskusi itu, Monique Rijkers meminta stasiun televisi tersebut yang berperan sebagai juru damai dengan mendesak para pejuang Hamas membebaskan para sandra.
“Israel sudah kasih Gaza dan ternyata malah 7 Oktober kemarin warga sipilnya diserang, anak-anak diserang, sekarang ini ketika kita berbicara masih ada Sandra 150-an orang,” kata Monique Rijkers.
Baca Juga: Fakta-Fakta Oklin Fia, Selebgram yang Viral Jilat Batang Es Krim
Masyarakat Berpihak Pada Kemanusiaan
Dalam kesempatan itu, Monique Rijkers juga meminta kalau seharusnya masyarakat harus berpihak pada kemanusiaan dengan cara melawan terorisme.
“Nah kalau tvOne bisa mewawancarai pihak Hamas alangkah baiknya tvOne menjadi juru damai juga untuk mendesak Hamas memulangkan para sandra. Kenapa ini penting karena kita harus berpihak pada kemanusiaan dengan cara melawan terorisme,” lanjutnya.
Haikan Hassan Minta Hentikan Sebut Hamas Teroris
Namun pernyataan dari Monique Rijkers itu mendapat kecaman dari Haikan Hassan. Ia meminta agar Monique Rijkers berhenti menyebut pejuan Hamas dengan sebutan teroris.
“Saya minta dihentikan kata-kata terorisme dan menggunakan akal, nurani jangan hanya berkata ini ada 150 sandra jika dibanding dengan yang saat ini sudah 3000 yang tewas, masa iya sih punya berhati sejahat itu gitu loh sementara yang 150 ini dijamin hidup,” kata Babe Haikal Hassan.
“Barusan kan kita dengar, hentikan dulu penyerangan Israel maka akan dikembalikan semua dalam keadaan hidup 150 Sandra dibanding 3.000 nyawa yang melayang,” lanjut Haikan Hassan.
Baca Juga: Profil dan Biodata Gelandang Persib Levy Clement Madinda Fokus Menang di Kandang
Sepakat Tidak Menyebut Hamas Teroris
Mendengar perdebatan antara Haikal Hassan dan Monique Rijkers, pembawa acara bernama Dwi Anggia pun meminta kedua belah pihak untuk sepakat tidak menyebut pejuang Hamas sebagai teroris.
“Untuk hal ini mungkin kita bersepakat bahwa Hamas bukan teroris, karena mereka yang kita pahami adalah mereka berjuang untuk mendapatkan kemerdekaan. Orang mau merebut kemerdekaannya bukan teroris,” tegas Dwi Anggia.
Diberitakan sebelumnya bahwa Monique Rijkers merupakan seorang aktivis pro Yahudi berdarah Yahudi kelahiran Makassar dan pendiri organisasi nirbala Hadassah of Indonesia, yayasan yang mengedukasi tentang keberagaman khususnya terkait Yahudi dan Israel.