Fakta-Fakta Pengemudi Fortuner Arogan, Bukan Adik Jenderal hingga Teka-Teki Pelat Dinas TNI

By DP
4 Min Read
Polisi mengungkapkan bahwa pengemudi Fortuner arogan, yang diidentifikasi sebagai PWGA, terlibat dalam sebuah insiden cekcok di Jalan Tol Jakarta-Cikampek. (Foto: Instagram/@puspomtni)

Polisi mengungkapkan bahwa pengemudi Fortuner arogan, yang diidentifikasi sebagai PWGA, terlibat dalam sebuah insiden cekcok di Jalan Tol Jakarta-Cikampek.

PWGA diketahui sebagai adik dari seorang pensiunan TNI yang dikenal dengan inisial T.

“(Pelaku) tiga bersaudara, dia paling kecil. Dua kakaknya ada perempuan. Kakak nomor satu itulah kowad yang pensiunan, kowad berpangkat perwira tinggi,” ungkap Kanit 2 Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Kompol Anggi Fauzi Hasibuan, dalam konfirmasinya pada Rabu, 17 April 2024.

- Advertisement -

Baca Juga: Biodata dan Profil Kevin Steven Salim, Pengemudi Fortuner Penabrak Wanita di Kembangan

Saat peristiwa cekcok terjadi, pelaku menggunakan pelat palsu TNI dan mengklaim sebagai adik dari seorang jenderal. Anggi menjelaskan bahwa PWGA bukanlah anggota TNI, melainkan warga sipil.

“Jadi, dia memang bukan anggota TNI. Kakaknya itu pada saat masih aktif sampai dengan pensiun diberikan lah pelat nomor dinas itu,” jelas Anggi.

Dia melanjutkan, pelat dinas TNI yang digunakan PWGA sebelumnya terdaftar atas nama sang kakak, namun setelah proses pemutihan, pelat tersebut terdaftar atas nama Marsda TNI (Purn) Asep Adang Supriyadi pada tahun 2020.

Ketika pelat dinas itu diberikan oleh Mabes TNI, Asep saat itu menjadi dosen di Universitas Pertahanan.

“Nomor yang dipakai oleh salah satu salah kerabat pelaku ini, sudah dihapus tahun 2019. Nah diterbitkan lagi oleh Mabes TNI, tetapi dengan nama Pak Asep serta jenis kendaraan berbeda,” tambah Anggi.

Baca Juga: Fakta Emak-emak Pengemudi Fortuner di Sumsel Nekat Geser Pembatas Jalan Tol Minta Maaf

PWGA mengaku kepada polisi bahwa dia telah menggunakan pelat palsu sejak tahun 2023. Dia menjelaskan bahwa alasan penggunaan pelat palsu tersebut adalah untuk menghindari aturan ganjil genap.

Namun, penggunaan pelat palsu tersebut hanya dilakukan saat tanggal genap dengan izin terlebih dahulu dari kakaknya.

Leave a comment