Skema transportasi IKN
Skema transportasi yang akan digunakan di IKN akan memprioritaskan pejalan kaki dan pesepeda. Prioritas berikutnya adalah pengembangan transportasi berteknologi tinggi yang futuristik, seperti urban air mobility atau transportasi udara perkotaan.
Setelah itu, transportasi umum menjadi fokus selanjutnya. Bus raya terpadu (BRT) seperti bus listrik akan mulai diujicobakan pada tahun 2024. Selain itu, autonomous-rail rapid transit (ART) atau kereta berbasis trem modern, tanpa menggunakan rel tetapi memanfaatkan sensor juga akan diujicobakan.
Baca juga: Menteri PUPR Dorong Pengembangan Energi Hijau Lewat Infrastruktur
Dalam konsep tersebut, salah satu targetnya adalah waktu tembuh mobilitas bagi pengguna adalah 10 menit untuk mencapai tempat tujuan yang berbeda-beda. Masyarakat dapat berjalan kaki, bersepeda, atau menggunakan transportasi umum ramah lingkungan yang disediakan.
Apabila data dari skema transportasi ini terbukti meningkatkan kenyamanan dan kualitas hidup masyarakat orang lain, rancangannya dapat diterapkan di tempat-tempat lain.
Baca Juga: Profil dan Biodata Gelandang Persib Levy Clement Madinda Fokus Menang di Kandang
Fakta-fakta yang dihasilkan dari pola transformasi ini akan menjadi dasar keputusannya. Nantinya, skema ini juga akan diterapkan di seluruh IKN meski saat ini KIPP masih jadi prioritas utamanya.