Elektabilitas Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir tertinggi di Jawa Timur. Hal itu berasarkan hasil survei Indikator Politik Indonesia.
Oleh karena itu, Ketua DPP PAN Viva Yoga Mauladi mengungkapkan faktor penyebab elektabilitas Erick Thohir tinggi di Jawa Timur.
“PAN merasa gembira atas hasil lembaga survei indikator di Jawa Timur bahwa figur Erick Thohir memiliki nilai elektabilitas tertinggi di posisi calon wakil presiden, terutama di kalangan NU,” kata Viva Yoga di Jakarta, Senin, 2 Oktober 2023.
Anggota Kehormatan Banser
Dikutip dari Antara, salah satu faktor yang menyebab elektabilitas Erick Thohir tinggi di Jawa Timur adalah karena pria yang menjabat sebagai Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) itu memiliki latar belakang keluarga NU.
Erick Thohir telah menjadi anggota kehormatan Banser dan dekat dengan pengurus struktural PBNU, kiai, dan alim ulama.
Baca Juga: Fakta-Fakta Oklin Fia, Selebgram yang Viral Jilat Batang Es Krim
Sukses Jadi Ketua 1 Abad NU
Selanjutnya adalah Erick Thohir sukses menjalankan tanggungjawa sebagai ketua panitia 100 tahun (1 abad) NU.
Tambah Semangat dan Energi Baru Keluarga NU
Kehadiran dan keterlibatan Erick Thohir di Banser dan kegiatan NU telah menambah semangat dan energi baru bagi keluarga besar NU dan kalangan generasi muda NU untuk berkiprah di dunia internasional.
Baca Juga: Profil dan Biodata Gelandang Persib Levy Clement Madinda Fokus Menang di Kandang
Mampu Tingkatkan Ekonomi Umat MES
Kemudian Erick Thohir juga dinilai mampu mebangkitkan ekonomi umat melalui bank syariah dan masyarakat ekonomi syariah (MES), figur yang gandrung di dunia sepakbola, seorang teknokrat dan pengusaha yang profesional, ramah, dan sederhana.
Dia menilai sosok Erick Thohir yang dekat dengan ulama lintas organisasi masyarakat keagamaan menjadi nilai tambah Erick sebagai kader umat dan kader bangsa.
“Yang menjadikan semangat Islam dan nilai keindonesiaan sebagai dasar atau pedoman dalam menjalankan amanat untuk masyarakat, bangsa, dan negara,” lanjutnya.
Viva Yoga melanjutkan, terkait dengan pendaftaran pasangan calon presiden/calon wakil presiden (capres/cawapres) yang akan di mulai pada 19 Oktober 2023, maka dalam menentukan kandidat cawapres sebaiknya memiliki kontribusi elektoral kepada pasangannya.
Hal itu menurut dia karena dari hasil lembaga survei, nilai elektabilitas capres tidak berbeda jauh selisihnya sehingga diperlukan figur cawapres yang akan menentukan tambahan elektoral untuk mencapai target menang pilpres.