Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menyampaikan bahwa Solo siap menjadi tuan rumah drawing Piala Dunia U-20 2023 bila diutus oleh FIFA.
Pernyataan itu menyusul drawing Piala Dunia U-20 2023 yang rencananya akan diadakan di Bali pada 31 Maret 2023 mendatang batal.
“Sangat siap, Sabtu sudah diinspeksi, sudah sangat siap untuk jadi tuan rumah final sangat siap,” kata Gibran kepada awak media saat ditemui di Balai Kota Solo, Senin, 27 Maret 2023 siang.
Salah satu alasannya batal tentunya karena penolakan terhadap kedatangan tim Israel menjadi alasan batalnya kegiatan tersebut.
Meski demikian, Gibran pun enggan untuk menanggapi dampak dari menguatnya isu penolakan terhadap kehadiran timnas Israel dalam turnamen Piala Dunia U-20 telah memicu pembatalan acara drawing atau pengundian distribusi tim dalam grup pertandingan.
Karena itu, ia meminta agar semua pihak menunggu kabar resmi dari FIFA dan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).
“Saya gak bilang pembatalan [Piala Dunia U-20 di Indonesia] tunggu saja berita resmi FIFA dan PSSI ya. Yang saya tahu pembatalan drawing,” lanjutnya.
Gibran juga mengatakan jika bila persiapan kota Solo sebagai salah satu venue Piala Dunia U-20 2023 sudah semakin matang.
Saat ini renovasi serta perawatan lapangan untuk Piala Dunia U-20 di Kota Solo tetap berjalan sesuai kontrak. Bahkan pekan depan sejumlah peralatan penunjang untuk lapangan yang disiapkan Piala Dunia U-20 akan datang di Solo.
“Persiapan (Solo) matang. Minggu depan sudah mulai mendatangkan mesin penjahit rumput,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya bahwa Exco PSSI sekaligus juru bicara LOC Piala Dunia U-20 2023, Arya Sinulingga memberikan keterangan resmi bahwa drawing Piala Dunia U-20 dibatalkan.
“Kemarin kami sudah dapat informai dari FIFA. LOC. Dalam pemberitahuan belum dapat surat resmi, tapi pesannya jelas drawing di Bali dibatalkan FIFA. Drawing 31 Maret yang harusnya di Bali sudah dibatalkan FIFA. Jadi, ini adalah informasi yang kami dapat dari FIFA. Memang kami belum dapat surat resmi, tapi pesannya jelas bahwa dibatalkan,”kata Arya Sinulingga.
Hal itu tak lain karena adanya penolakan dari Gubernur Bali I Wayan Koster terkait kedatangan timnas Israel.
“Ini kami maklumi karena adanya penolakan dari Gubernur Bali yang menolak kedatangan Israel. Sehingga dengan sendirinya di mana Israel adalah peserta drawing tidak mungkin dilakukan tanpa keikutersertaan seluruh peserta,” lanjut Arya Sinulingga.