Harga emas berjangka pada akhir perdagangan Jumat (27/10) waktu setempat atau (Sabtu pagi WIB) naik. Hal ini didorong oleh reaksi investor terhadap meningkatnya tensi geopolitik di Timur Tengah.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Mercantile Exchange ditutup naik 1,1 dolar AS atau 0,06 persen menjadi 1.998,5 dolar AS per ounce.
Dilansir dari Antara, pemicu utama dari kenaikan harga emas ini adalah pasukan Israel, yang melancarkan serangan darat terbesar di Gaza semalam sejak konflik antara Israel dan Hamas dimulai pada 7 Oktober lalu, memicu permintaan emas.
Naik 0,3 persen
Data ekonomi, yang dirilis pada Jumat (27/10) beragam. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi AS, yang merupakan ukuran utama inflasi Federal Reserve, naik 0,3 persen pada September. Angka tersebut sejalan dengan ekspektasi pasar.
Baca Juga: Profil dan Biodata Gelandang Persib Levy Clement Madinda Fokus Menang di Kandang
Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa belanja pribadi AS meningkat sebesar 0,7 persen pada September, setelah naik sebesar 0,4 persen pada Agustus. Angka itu di atas perkiraan 0,5 persen, dikutip dari Xinhua.
Indek Sentimen Konsumen masih stabil
Indeks Sentimen Konsumen yang dirilis pada Jumat (27/10) oleh Survei Konsumen Universitas Michigan (UM) turun menjadi 63,8 pada survei Oktober 2023, turun dari 67,9 pada September tetapi di atas 59,9 pada Oktober lalu.
Baca Juga: Fakta-Fakta Oklin Fia, Selebgram yang Viral Jilat Batang Es Krim
Sementara itu, pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal dijadwalkan pada 31 Oktober-1 November mendatang.
Logam mulia lainnya, perak, untuk pengiriman Desember ditutup turun 2,1 sen atau 0,09 persen ke 22,887 dolar per ounce. Sedangkan, platinum untuk pengiriman Januari ditutup turun 3,2 dolar AS atau 0,35 persen ke 905,8 dolar AS per ounce