INVERSI.ID– Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin (30/9) berpotensi Sideways hari ini. Pada pagi hari ini, pasar saham Asia menunjukkan pergerakan yang beragam.
Kospi menguat +0,58%, sementara Nikkei turun -4,16%. Melihat kondisi ini, IHSG diperkirakan akan bergerak sideways, dengan sentimen yang terbentuk dari perkembangan pasar global dan regional yang bercampur.
“Kami memperkirakan IHSG bergerak sideways, mendorong bauran sentimen dari pasar global dan regional,” kata Rekan Riset Ekuitas Samuel Sekuritas Indonesia, Ahnaf Yassar Lilo dalam analisisnya, Senin (30/9).
Pasar Saham AS ditutup dengan pergerakan yang beragam pada Jumat (27/9)
Pada Jumat (27/9), pasar saham AS ditutup dengan pergerakan yang beragam. Dow Jones menguat sebesar +0,33%, sementara S&P 500 dan Nasdaq masing-masing turun -0,13% dan -0,39%.
Dow Jones mencatatkan rekor tertinggi sepanjang masa ke-32 di tahun ini, berkat penurunan tekanan harga yang terus berlanjut pada bulan lalu.
Yield obligasi pemerintah AS 10 tahun (UST 10Y) turun -1,34% menjadi 3,802%, dan Indeks Dolar AS (USD Index) turun -0,18% menjadi 100,4.
Pasar Komoditas mengalami penguatan
Mayoritas komoditas mengalami penguatan pada hari yang sama. Harga minyak WTI naik +0,93% ke level USD 68,18 per barel, harga minyak Brent naik +0,53% ke level USD 71,98 per barel, harga batubara naik +0,86% ke level USD 146,3 per ton.
Namun harga CPO (Crude Palm Oil) turun -2,40% menjadi MYR 4.052 per ton. Harga emas juga melemah -0,54% ke level USD 2.658 per ons.
Bursa Asia ditutup menguat
Sebagian besar pasar Asia ditutup menguat pada Jumat, 27 September. Kospi Korea Selatan melemah -0,82%, sementara Hang Seng Hong Kong naik +3,55%, Nikkei Jepang naik +2,32%, dan Shanghai China naik +2,88%. IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) Indonesia ditutup turun -0,61% ke level 7.696,9.
Investor Asing di Indonesia melakukan penjualan bersih (net sell) sebesar IDR 493,3 miliar.
Investor asing tercatat melakukan penjualan bersih (net sell) sebesar IDR 493,3 miliar. Penjualan asing terbesar terjadi di pasar reguler, yang mencatatkan net sell sebesar IDR 1.161,3 miliar, sementara di pasar negosiasi terjadi pembelian bersih (net buy) asing sebesar IDR 668 miliar.
Emiten yang paling banyak mengalami penjualan bersih asing di pasar reguler adalah BMRI (IDR 448 miliar), BBRI (IDR 441,1 miliar), dan BBCA (IDR 270,7 miliar).
Sementara itu, emiten dengan pembelian asing terbesar adalah UNTR (IDR 78,6 miliar), MDKA (IDR 66,8 miliar), dan ADMR (IDR 53,3 miliar). Beberapa saham dengan pergerakan terbesar adalah BYAN, BBRI, dan ADRO sebagai top lead movers, sementara AMMN, TLKM, dan BMRI adalah top lagging movers.