Inversi.id – Kepala Kepala Staf Tentara Pertahanan Israel (IDF), Letjen Herzi Halevi menegaskan Israel akan kembali menyerang Gaza setelah masa gencatan senjata berakhir. Hal ini bertujuan untuk menghapus Hamas di Gaza, Palestina.
Dalam keterangannya pada Minggu (26/11/2023), Halevi mengatakan IDF sedang mempersiapkan rencana pembebasan anak-anak dan wanita yang disandera selama gencatan senjata ini.
Setelah rencana itu selesai disusun, IDF akan kembali melaksanakan operasi militernya untuk membebaskan sandera dan membubarkan Hamas.
“Ketika rencana itu selesai, kami akan kembali (melakukan) operasi dengan tekad penuh, untuk terus membebaskan para sandera dan membubarkan Hamas sepenuhnya,” kata Halevi seperti dikutip dari Al Arabiya, Senin (27/11/2023).
“(IDF) berjuang keras untuk melindungi kehidupan rakyat kami sambil menjunjung tinggi nilai-nilai (IDF),” imbuh dia.
Halevi berbicara kepada tentara IDF dan komandan militer Israel, “Saya bertemu banyak dari Anda di akhir pertempuran berjam-jam, baik di atas maupun di bawah tanah, menghadapi tantangan yang kompleks.”
Baca juga: Benjamin Netanyahu Minta Intelijen Israel Targetkan Pimpinan Hamas di Mana Saja
“Dalam setiap pertemuan, saya melihat di mata Anda, betapa besarnya momen tersebut (perang di Gaza), semangat juang dan tekad untuk mencapai semua tujuan perang.”
“Saya mendengar Anda mengatakan kepada saya, Kami ingin berperang sampai kami mengembalikan semua sandera. Jadi kami melakukan hal itu!”
Ia kemudian kembali menegaskan, militer Israel akan segera kembali menyerang Jalur Gaza setelah gencatan senjata dengan Hamas berakhir.
IDF, ujar dia, berkomitmen untuk membebaskan para sandera.
“Kami tidak bermaksud, tidak ingin, dan tidak siap (menghentikan operasi militer) sebelum kami memulangkan semua sandera.”
“Adalah tugas moral kami untuk memulangkan mereka,” kata Halevi.
Lebih lanjut, Halevi menyebut gencatan senjata saat ini adalah waktu bagi IDF untuk “belajar dan mempersiapkan kemampuan, serta beristirahat sebentar.”
“Kami akan segera kembali menyerang Gaza setelah gencatan senjata berakhir.”
“Kami melakukannya untuk membubarkan Hamas dan menciptakan tekanan besar bagi mereka,” sambung dia.