Inversi.id – Isreal dan kelompok Hamas capai kesepakatan gencatan senjata diperpanjang hingga hari Jumat (1/12/2023). Gencatan senjata diperpanjang untuk kedua kalinya ini ditengahi oleh Qatar yang menjadi mediator.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar Majed Al Ansari mengatakan Israel dan Hamas sepakat untuk memberikan jeda kemanusiaan di Gaza.
“Pihak Palestina dan Israel mencapai kesepakatan untuk memperpanjang gencatan senjata kemanusiaan di Jalur Gaza selama satu hari tambahan dengan kondisi yang sama sebelumnya,” kata Majed Al Ansari dalam sebuah pernyataan, dilansir AFP, Kamis (30/11).
“Yaitu, gencata senjata dan masuknya bantuan kemanusiaan dalam kerangka mediasi bersama Qatar,” lanjutnya.
Di detik-detik terakhir berakhirnya gencatan senjata tambahan, perpanjangan akhirnya disepakati oleh Israel dan Hamas pada hari ini, Kamis (30/11).
Militer Israel akhirnya mengumumkan bahwa gencatan senjata dengan Hamas akan berlanjut jelang menit-menit masa jeda pertempuan keduanya berakhir pada Kamis pagi pukul 07.00 waktu lokal atau 12.00 WIB.
“Gencatan senjata akan berlanjut mengingat upaya para mediator untuk melanjutkan proses pembebasan sandera, dan bentuk patuhi ketentuan perjanjian,” bunyi pernyataan militer Israel (IDF) seperti dikutip Al Jazeera.
Baca juga: Fakta-fakta Penyelamatan Bayi Tertimpa Bangunan 37 Hari di Gaza
Sebelumnya, Israel dan Hamas dikabarkan sepakat memperpanjang gencatan senjata untuk setidaknya 24 jam ke depan hingga Jumat (1/12).
Pada Senin (27/11), kedua belah pihak sepakat memperpanjang gencatan senjata selama dua hari hingga akhirnya diperpanjang lagi hari ini.
Dalam perjanjian, Hamas sepakat membebaskan ratusan sandera yang ditahan secara bertahap, sementara Israel juga sepakat membebaskan warga Palestina yang telah ditahan bertahun-tahun di penjara.
Perpanjangan gencatan senjata yang kedua kali ini sempat terancam batal setelah Hamas mengklaim Israel menolak tawaran pembebasan sandera tambahan.
Hamas juga telah memerintahkan pasukannya untuk siaga tempur menyusul belum ada tanda dari Israel menyetujui perpanjangan gencatan senjata.
Kesepakatan gencatan senjata ini muncul usai puluhan hari Israel melancarkan agresi ke Palestina sejak 7 Oktober.
Selama agresi, Israel menggempur warga dan objek sipil seperti rumah sakit dan sekolah. Imbas serangan mereka, lebih dari 15.000 warga Palestina meninggal dunia, termasuk 6 ribu anak-anak dan 4 ribu perempuan.