Inversi.id – Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden tampak sangat gembira atas kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas. Ia pun merasa lega dan bersyukur karena sejumlah sandera Hamas akan segera dibebaskan berdasarkan kesepakatan itu.
Dilansir dari AFP dan Al Arabiya, Rabu (22/11/2023), Israel dan Hamas menyepakati pembebasan sandera dengan imbalan jeda pertempuran di Jalur Gaza usai melakukan perundingan selama beberapa waktu terakhir, dengan dimediasi oleh Qatar dan AS.
Dalam kesepakatan yang diumumkan pada Rabu (22/11) waktu setempat itu, sebanyak 50 sandera Hamas, yang terdiri atas sandera wanita dan anak-anak, akan dibebaskan dalam waktu empat hari. Selama proses itu berlangsung, akan diberlakukan jeda pertempuran di Jalur Gaza.
Untuk setiap 10 sandera yang dibebaskan oleh Hamas, jeda pertempuran di Jalur Gaza akan diperpanjang satu hari lagi. Kesepakatan itu juga disebut mencakup pembebasan sekitar 150 tahanan Palestina, juga terdiri atas tahanan wanita dan anak-anak, dari penjara-penjara Israel.
Baca juga: Benjamin Netanyahu: Isreal Akan Terus Berperang Meski Gencatan Senjata Berakhir
“Saya sangat bersyukur bahwa beberapa dari jiwa-jiwa pemberani itu… akan bersatu kembali dengan keluarga mereka setelah kesepakatan ini diterapkan sepenuhnya,” ucap Biden dalam pernyataan yang dirilis oleh Gedung Putih.
Penguasa Gedung Putih itu pun berterima kasih kepada pemimpin Qatar dan Mesir atas kepemimpinan kritis dalam mencapai kesepakatan ini. Dia juga memuji Israel karena menyetujui jeda pertempuran di Jalur Gaza untuk memungkinkan penyaluran bantuan kemanusiaan.
Ditekankan oleh Biden bahwa dua sandera AS dibebaskan pada akhir Oktober lalu sebagai bagian dari diplomasi yang intens.
“Kesepakatan hari ini akan membawa pulang lebih banyak sandera Amerika, dan saya tidak akan berhenti sampai mereka semua dibebaskan,” tegas Biden.