Paus Gereja Katolik ke-266, Paus Fransiskus dikabarkan akan melakukan kunjungan ke Indonesia tahun 2024.
Kabar tersebut beredar melalui pesan WhatsApp, dimana kunjungan tersebut akan diketuai oleh Ignatius Jonan yang juga salah seorang tokoh Katolik di Indonesia dan dikenal sebagai mantan Menteri ESDM dan Menteri Perhubungan.
Pada tahun 2023 lalu, Ignatius Jonan juga telah menerima penghargaan istimewa dari Paus Fransiskus, yakni anugerah Bintang Ordo Gregorius Agung dan diangkat sebagai Komandan Ksatria St. Gregorius Agung.
Baca juga: Biodata dan Profil Pastor Andi Simon, Agama Apa, Katolik atau Protestan?
Sebagaimana informasi yang beredar, dijadwalkan Paus Fransiskus akan memimpin tiga kali Misa. Masing-masing di Pontianak, Kalimantan Barat, di salah satu kota di Pulau Flores dan di Jakarta, tepatnya di Lapangan Tugu Monas).
Terkait kabar yang beredar terkait rencana kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia, pihak Keusukupan Agung Jakarta juga telah membenarkan adanya rencana tersebut.
Disebutkan bahwa Paus Fransiskus mengunjungi Indonesia pada 2-6 September 2024. “Yang jelas panitia sedang dibentuk,” kata sumber tersebut.
Sementara itu, Sekretaris Eksekutif Komsos KWI, Pastor Antonius Seteven Lalu meminta umat Katolik bersabar dan berdoa perihal kunjungan Bapa Suci Paus Fransiskus ke Indonesia.
Pastor Antonius mengatakan, informasi yang beredar di media sosial tersebut bisa diabaikan. Sebab hingga saat ini belum ada pengumuman resmi dari Vatikan dan Pemerintah Indonesia tentang kunjungan ini.
Paus Fransiskus akan Kunjungi Timor Leste
Dalam kesempatan berbeda, diketahui bahwa Paus Fransiskus dijadwalkan akan berkunjung ke Timor Leste pada tahun 2024 ini.
Atas agenda kunjungan Paus Fransiskus ke Timor Leste, Direktur Jenderal (Dirjen) Imigrasi Republik Indonesia Silmy Karim meminta Dirjen Imigrasi Timor Leste Adelaide da Rosa memberikan kesempatan kepada umat Katolik di Nusa Tengara Timur (NTT) mengikuti acara kehadiran paus Fransiskus.
Simly mengatakan, negara tiak bisa mengintervensi persoalan kepercayaan warga negaranya. “Jadi saya ingin kesediaan Ibu Dirjen untuk memberikan kesempatan bagi umat Katolik di NTT itu bisa datang tentu dengan aturan,” kata Simly saat bertemu Dirjen Imigrasi Timor Leste di Wisma Keduataan Indonesia Dili, Sabtu 9 Maret 2024.
Simly menekankan bahwa kegiatan tersebut merupakan hubungan antara manusia dengan Tuhan. Oleh karena itu, sesama manusia tidak bisa melarang maupun menanggung pertanggungjawaban.
Simly juga meminta Adel agar menyampaikan permintaan tersbeut ke pimpinan Timor Leste untuk menyiapkan aturan terkait kedatangan Warga Negara Indonesia (WNI) ke Timor Leste.
“Untuk mencari jalan keluar bersama Pak Dubes dan atase Imigrasi supaya kehadiran mereka bisa teratur dan tidak menimbulkan satu hal yang kita khawatirkan,” ujar Silmy.
Baca juga: Biodata dan Profil Julian Kaisar, Lengkap dengan Umur, Agama, Hingga Karier
Menanggapi permintaan tersebut, Adel mengatakan, Pemerintah Timor Leste tidak melarang umat Katolik di Indonesia yang ingin menghadiri acara kedatangan Paus Fransiskus.
Dia mengaku turut menjadi panitia kedatangan Paus dan telah berkoordinasi mengenai acara tersebut. Pihak Imigrasi juga disebut telah meminta untuk menyiapkan kehadiran umat Katolik dari luar negeri termasuk Indonesia.