Kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terus menjadi masalah serius di Jakarta Timur. Berdasarkan data dari Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk (DPPAPP) DKI Jakarta, tercatat 312 kasus KDRT terjadi di wilayah ini sepanjang tahun 2023.
Febri Moon Jaya, Kasubag Publikasi Hukum dan HAM Pemkot Jakarta Timur, mengungkapkan bahwa Jakarta Timur mencatat jumlah kasus KDRT tertinggi di seluruh DKI Jakarta.
“Selama ini banyak kejadian kekerasan dalam rumah tangga, dibuktikan dengan data yang ada di Dinas PPAPP. Jakarta Timur nomor satu,” kata Febri di Kelurahan Kramat Jati, Jakarta Timur, pada Rabu (29/5/2024).
Tingginya kasus KDRT di Jakarta Timur tidak lepas dari jumlah penduduk yang padat. Menurut catatan Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2023, Jakarta Timur memiliki populasi sebanyak 3.079.618 jiwa.
“Kita penduduk terpadat se-DKI, bahkan se-Indonesia sebenarnya. Karena permukiman ada di Jakarta Timur. Makanya, enggak bisa (disebut) Timur banyak kasus, karena memang penduduknya padat,” ujarnya.
Pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 lalu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) juga mencatat bahwa Jakarta Timur merupakan kota dengan jumlah pemilih terbanyak secara nasional, yang semakin menegaskan kepadatan penduduk di wilayah ini.
Pemkot Jakarta Timur sudah berupaya melakukan berbagai langkah pencegahan KDRT dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk Polres Metro, DPPAPP DKI, hingga tokoh masyarakat.