Saat bersamaan, dr. Nadia juga turut mengamini bahwa kasus Covid-19 di Indonesia menunjukkan peningkatan sejak pekan ke-41 atau periode 8-14 Oktober 2023. Lonjakan kasus Covid-19 ini menurutnya didominasi oleh Subvarian EG.5.
Subvarian EG.5 merupakan turunan dari varian omicron dan masuk kategori variants of interest (VOI) atau varian yang memiliki mutasi genetik yang diprediksi dapat mempengaruhi karakteristik klinis virus.
Baca juga: Ini Gejala Covid Varian Baru 2023 yang Sudah Masuk Indonesia
Karakteristik dari subvarian ini dapat menyebabkan peningkatan kasus dan menghindari dari kekebalan, sehingga lebih mudah menginfeksi tetapi tidak ada perubahan tingkat keparahan.