Kenal Lebih Dekat dengan Bir Ali, Batas Mulai Ibadah Haji di Madinah

By Syahrul Munir
7 Min Read
Penampakan masjid Bir Ali di Madinah, tempat jemaah haji mengambil miqat. (FOTO: Kemenag)

Sejarah Masjid Bir Ali

Sebuah masjid kecil pertama kali dibangun pada masa Umar bin ‘Abdulaziz, yang merupakan gubernur Madinah pada masa Bani Umayyah tahun 706-712 M (87-93 H).

Masjid tersebut kemudian dibangun kembali tahun 961 H (1554 H), termasuk membangun tembok besar di sekelilingnya yang masih berdiri hingga masa pemerintahan Turki Usmani.

Masjid Miqat telah direnovasi beberapa kali. Renovasi besar-besaran terakhir dilakukan pada masa pemerintahan Raja Fahd (1982–2005 M), yang menambah luas masjid berkali-kali lipat dari ukuran aslinya dan menambahkan beberapa fasilitas modern.

- Advertisement -

Pemerintah Saudi menyadari meningkatnya jumlah jemaah umrah, dan berinvestasi secara signifikan di Masjid Zulhulaifah.

Sebagaimana dikutip dari Saudi Press Agency, masjid ini dibangun kembali di lahan seluas 178.000 meter persegi, menawarkan lingkungan yang lebih tenang bagi para pengunjung.

Bangunan masjid saat ini dibangun pada masa pemerintahan Raja Fahd. Bentuknya persegi dengan luas sekitar 6.000 meter persegi dalam selungkup berbentuk persegi seluas 36.000 meter persegi.

Masjid ini memiliki dua ruang salat yang dipisahkan oleh halaman yang luas, sekitar 500 toilet, area khusus untuk ihram dan wudhu, tempat parkir yang luas, dan taman.

Masjid Bir Ali menjadi masjid miqat terbesar kedua setelah Masjid Miqat Qarnul Manazil di as-Saylul al-Kabir.

Leave a comment