Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati menyoroti penanganan stunting masih belum optimal. Pasalnya, anggaran penanganan kasus tersebut semakin bertambah namun minim hasil.
Menurut Kurniasih, diperlukan kerja keras dan evaluasi dalam rangka mencapai target prevalensi penurunan stunting hingga 14 persen pada 2024. Idealnya guna mencapai target tersebut, setiap tahun angka prevalensi stunting harus bisa turun hingga 3,5 persen per tahun.
Baca juga: DPR Ajak Kerja Sama Jepang Ajarkan “Smart Farming” kepada Petani Muda Indonesia
Kurniasih menyoroti bertambahnya anggaran penanganan stunting yang dibebankan ke 17 kementerian/lembaga dan juga oleh pemerintah daerah. Ia menilai penambahan anggaran tersebut ternyata tidak ekuivalen dengan capaian penurunan stunting tahun 2022-2023. Padahal, tegasnya, pandemi Covid-19 juga sudah bisa dilewati dan fokus program penurunan stunting bisa dikebut.
“(Target) penurunan stunting ternyata tidak dibarengi dengan keseriusan pencegahan stunting sejak dini. Artinya angka penurunan tidak dibarengi dengan pencegahan, sehingga angka kenaikannya juga tinggi,” ungkap Kurniasih dalam keterangan resminya, di Jakarta, Jumat (10/5/2024).