Kualitas udara di Jakarta pada Selasa, 4 Juni 2024 pagi berada dalam kategori tidak sehat, menjadikan Jakarta sebagai kota dengan kualitas udara terburuk di dunia.
Menurut situs pemantau kualitas udara IQ Air pada Selasa pukul 06.10 WIB, kualitas udara di DKI Jakarta tercatat tidak sehat dengan angka 175 berdasarkan penilaian PM2,5, dengan konsentrasi 90 mikrogram per meter kubik.
Konsentrasi tersebut 18 kali lebih tinggi dari panduan kualitas udara tahunan yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). PM 2,5 adalah partikel udara berukuran lebih kecil dari 2,5 mikron.
Baca Juga: Tingkatkan Kualitas Udara, Menhub Dorong Percepatan Penggunaan Bus Listrik di Perkotaan
Kategori tidak sehat berarti kualitas udara yang merugikan manusia, hewan sensitif, atau dapat merusak tumbuhan dan nilai estetika.
Dilansir dari Antara, situs tersebut juga merekomendasikan agar masyarakat menghindari aktivitas di luar ruangan, menggunakan masker jika terpaksa keluar, dan menutup jendela untuk menghindari udara kotor.
Baca Juga: Kualitas Udara Jakarta Pagi Ini, Aman bagi Kesehatan Manusia
Data yang sama menunjukkan kota dengan kualitas udara terburuk kedua di dunia adalah Medan, Indonesia dengan angka 170, diikuti oleh Kinshasa, Kongo (159), Riyadh, Arab Saudi (139), dan Delhi, India (129).