Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD menanggapi soal isu anak Yasonna Laoly, Yamitema Laoly disebut memonopoli bisnis di lapas dan rutan.
Mahfud MD pun enggan untuk berkomentar banyak. Ia mengatakan bahwa Yasonna Laoly telah memberikan penjelaskan ke publik.
“Itu sudah dijelaskan oleh Pak Yasonna, jadi ya silakan kata Pak Yasonna itu bukan, ya silakan saja lah,” kata Mahfud pada Kamis, 4 Mei 2023.
Pasalnya, isu ini berawal saat aktor senior Tio Pakusadewo mengungkapkan tidak ada kepala lapas hingga sipir yang bekerja dengan benar.
Bahkan saat Tio Pakusodewo menjadi bintang tamu dalam YouTube Uya Kuya, ia mengungkapkan soal bisnis yang terjadi di dalam lapas dan mengatakan ada anak menteri yang terlibat.
“Kan memang nyebutnya putra seorang menteri bukan putra menkumham. Jadi kita nggak tahu menterinya siapa yang bisnis,” lanjut Mahfud.
Bisa Diselesaika oleh Eselon I
Mahfud MD juga mengatakan bahwa masalah ini adalah sederhana, ia pun tidak perlu turun tangan karena bisa diselesaikan oleh eselon I.
“Ya itu sudah ada mekanisme di jalan itu kan masalah sederhana ya saya ndak harus turun tangan yang begitu itu bisa diselesaikan di tingkat teknis eselon I, itu gampang,” tegas Mahfud MD.
Namun disisi lain, akun Twitter @PartaiSocmed mengungkapkan bahwa anak menteri yang disebut oleh Tio Pakusadewo adalah Yamitema Laoly, Chairman dan Co Founder Jeera Foundation.
“Yg dimaksud Tio Pakusadewo pada bagian akhir video ini adalah Jeera Foundation dgn perusahaannya PT Natur Palas Indonesia yg memonopoli bisnis koperasi dan kantin di beberapa lapas besar, dimana anak Yasonna Laoly jadi Chairman dan Co Founder,” tulis akun @PartaiSocmed.
Meski demikian, Yasonna Laoly sebelumnya telah angkat bicara. Ia membantah sang anak terlibat dengan bisnis itu.
Yasonna Dinilai Harus Mundur
Anggota Komisi III Fraksi Demokrat Santoso menanggapi isu anak Menkumham Yasonna Laoly, Yamitema Laoly. Bila terbukti, ia mengatakan bahwa Yasonna harus mundur.
“Jika terbukti benar apa yang di publik ramaikan ini bahwa anaknya Menkumham berbisnis di lingkungan Kemenkumham, maka tidak ada cara lain selain Menkumham mundur. Karena telah menggunakan jabatannya untuk kepentingan keluarganya,” kata Santoso.