Penyakit Sklerosis adalah istilah umum yang mengacu pada sekelompok penyakit yang menyerang sistem saraf pusat. Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang.
Sel-sel saraf di sistem saraf pusat bertanggung jawab untuk mengirim sinyal ke seluruh tubuh. Sinyal ini memungkinkan kita untuk bergerak, merasakan, dan berpikir.
Pada penderita sklerosis, mielin, selubung lemak yang melindungi serabut saraf, rusak. Kerusakan ini dapat menyebabkan peradangan dan jaringan parut, yang mengganggu kemampuan sinyal saraf untuk bergerak. Hal ini dapat menyebabkan berbagai gejala, tergantung pada area sistem saraf pusat yang terkena.
Jenis-jenis Penyakit Sklerosis
Ada beberapa jenis sklerosis, dengan gejala dan tingkat keparahan yang berbeda. Berikut adalah beberapa jenis sklerosis yang paling umum:
- Sklerosis Multipel (MS): Jenis sklerosis yang paling umum, menyerang orang dewasa muda. MS dapat menyebabkan berbagai gejala, termasuk kelemahan, mati rasa, kesemutan, masalah penglihatan, dan kesulitan berjalan.
- Sklerosis Lateral Amiotrofik (ALS): Jenis sklerosis yang progresif dan fatal, menyerang sel-sel saraf motorik di otak dan sumsum tulang belakang. ALS menyebabkan kelemahan otot yang semakin parah, dan pada akhirnya dapat menyebabkan kelumpuhan.
- Sklerosis Lateral Primer (PLS): Mirip dengan ALS, PLS menyerang sel-sel saraf motorik di sumsum tulang belakang. PLS menyebabkan kelemahan otot yang terutama menyerang kaki, dan biasanya tidak menyebabkan demensia atau masalah kognitif lainnya.
- Sklerosis Multipel (MS): Jenis sklerosis yang jarang terjadi, menyerang anak-anak dan remaja. MS dapat menyebabkan berbagai gejala, termasuk kelemahan, mati rasa, kesemutan, masalah penglihatan, dan kesulitan berjalan.
- Sklerosis Progresif Primer (PPMS): Jenis sklerosis yang progresif dan jarang terjadi, menyerang orang dewasa. PPMS menyebabkan kelemahan otot yang semakin parah, dan pada akhirnya dapat menyebabkan kelumpuhan.
Baca Juga: Perokok Beralih ke Vape, Masih Berisiko Kena Kanker Paru-Paru