Mengenal Lasminingrat yang merupakan pelopor kemajuan wanita Sunda menjadi Google Doodle hari ini. Ini profilnya.
Mempunyai nama lengkap Raden Ayu Lasminingrat, dirayakan ulang tahun ke-169 oleh Google Doodle.
Meski sosoknya tidak banyak yang mengetahuinya, tapi sosok Lasminingrat yang lahir pada 1854 di Garut ini merupakan pelopor sastra cetak dan cendikiawan Sunda.
Anak dari pasangan Raden Ayu Ria dan Raden Haji Muhammad Musa, tumbuh dilingkungan keluarga yang terdidik dan moderen. Bahkan, kecerdasan seorang Lasminingrat dapat dikatakan sangat luar biasa.
Saat muda, Lasminingrat dikirim ke sekolah Belanda di Sumedang, dan selama disana, Lasminingrat diasuh oleh Levyson Norman yang merupakan seorang Belanda, teman ayahnya.
Akibatnya, Lasminingrat menjadi mahir berbahasa Belanda dan menulis bahasa tersebut.
Bahkan, Lasminingrat tercatat menjadi sebagai perempuan pribumi pertama yang mahir berbahasa dan menulis bahasa Belanda.
Dengan kemampuan dan kecerdasan yang luar biasa, Lasminingrat mengadaptasi dongeng Eropa ke dalam bahasa Sunda.
Karya-karya hebatnya selain menjadi salah satu buku pelajaran di Garut, bahkan tersebar hingga luar Jawa dan diterjemahkan dalam Bahasa Melayu.
Tahun 1879, Lasminingrat mulai mendidik anak-anak Indonesia di bawah bimbingan ayahnya. Anak-anak tersebut, diajarkan pendidikan moral dan psikologi oleh Lasminingrat.
Kemudian, pelopor kemajuan wanita Sunda ini juga mendirikan Sekolah Keutamaan Istri pada tahun 1907, dan mengajarkan membaca dan menulis sebagai bagian dari pemberdayaan perempuan.
Memiliki 5 kelas dengan 200 siswa ini, akhirnya diakui oleh pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1911.
Sekolah Keutamaan Istri yang didirikan oleh Lasminingrat seiring berjalannya waktu semakin berkembang dan meluas ke beberapa kota pada 1934.
Sayangnya, perjuangan sebagai pelopor kemajuan wanita Sunda tersebut tidak terlalu diketahui oleh masyarakat.
Lasminingrat masih kalah pamor dengan sejumlah nama, seperti R.A. Kartini.
Bahkan, saat Lasminingrat berjuang tokoh perempuan yang diangkat menjadi Pahlwan Nasional oleh pemerintah belumlah lahir. Sebut saja R.A. Kartini dan Raden Dewi Sartika.
Berkat perjuangan Lasminingrat, Google Doodle merayakan ulang tahunnya ke-169. Tentu saja, Google inginkan para generasi perempuan Indonesia menjadikannya sebagai sebuah inspirasi.