Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PURP) Basuki Hadimuljono mengatakan, Kementerian PUPR memiliki berbagai program untuk membangun infrastruktur yang mengutamakan prinsip lingkungan energi hijau berkelanjutan dengan mengoptimalkan seluruh potensi yang ada di berbagai infrastruktur.
Ia juga mengungkapkan program sampah bisa menjadi energi diterapkan melalui Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) untuk menghasilkan energi baru atau ET.
“Kementerian PUPR menerapkan program pengolahan sampah menjadi energi alternatif yang sudah diterapkan di Balikpapan, Kalimantan Timur dan Banjarbakula, Kalimantan Selatan,”ujar Basuki dalam Acara Konferensi Insinyur se-Asia Tenggara (CAFEO) ke-41 di Bali, Rabu (22/11).
Pak Bas – sapaan akrabnya juga mengatakan, penerapan metode Refuse-Derived Fuel (RDF) dilakukan melalui infrastruktir TPST.
Baca juga: BRIN: Logam Tanah Jarang Berpotensi sebagai Energi Terbarukan
“Kami menerapkan metode RDF seperti pada Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Tritih Lor di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Cicukang Holis di Kota Bandung, Kersiman Kertalangu, Padangsambian Kaja, dan Tahura di Denpasar Kota, Bali,” katanya.
Untuk diketahui, metode TPST TDF ini merupakan pengelolaan sampah menjadi bahan bakar setelah dilakukan pencacahan dan pengeringan. Tujuannya adalah untuk mengurangi kebutuhan lahan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah, meningkatkan lingkungan, dan menghasilkan bahan bakar alternatif pengganti bahan bakar fosil (batubara).
