Pemanfaat bendungan menjadi sumber energi terbarukan
Menteri PUPR itu juga mengklaim akan memperkuat pemanfaatan bendungan yang sudah ada maupun yang sedang dibangun guna menyediakan energi listrik terbarukan dari tenaga air dan tenaga surya.
“Kami akan memperkuat pemanfaatan 187 bendungan eksisting dan 61 bendungan baru yang dibangun dari tahun 2015 hingga 2024,” katanya.
Pada 2015 hingga 2024 nanti, Basuki mengungkap dari 61 bendungan baru yang dibangun, terdapat 43 bendungan mempunyai potensi pembangkit listrik tenaga air sebesar 258 MW, termasuk Bendungan Jatigede (110 MW), Bendungan Leuwikeris (20 MW) dan Bendungan Way Sekampung (5,40 MW).
“Selain itu, kami berencana membangun 11 tambahan bendungan pada tahun 2021-2027 yang memiliki potensi pembangkit listrik tenaga air sebesar 122 MW,” ujarnya.
Baca Juga: Profil dan Biodata Gelandang Persib Levy Clement Madinda Fokus Menang di Kandang
Menteri yang menjadi pegawai teladan Dapartemen Pekerjaan Umum tahun 1995 ini menambahkan, bendungan juga memiliki potensi untuk menghasilkan energi listrik dnegan metode pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung yang memanfaatkan lebih dari 20% luas permukaan genangan bendungan.
“Pada tanggal 9 November 2023 lalu, Presiden Joko Widodo meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya Terapung Cirata dengan kapasitas sebesar 192 MW, terbesar di Asia Tenggara. Selain pembangkit listrik tenaga surya terapung, Bendungan Cirata juga melayani pembangkit listrik tenaga air dengan kapasitas 1.000 MW yang dibangun dan dioperasikan oleh PLN,” ujar Menteri Basuki.