Motif penganiayaan dalam kasus kematian Bintang Balqis Maulana di Pondok Pesantren (Ponpes) Tartilul Quran (PPTQ) Al Hanifiyah Kediri akhirnya terungkap.
Setelah pihak polisi mengamankan keempat pelaku penganiayaan, akhirnya mereka mengungkapkan alasan melakukan penganiayaan, hingga mengakibatkan Bintang Balqis Maulana meninggal dunia.
Baca juga: Kronologi Bintang Balqis Maulana Dianiaya di Ponpes Al Hanifiyah Kediri
Adapun keempat pelaku yang telah diamankan tersebut diantaranya beriniasial MN (18) asal Sidoarjo, MA (18) asal Ngajuk, AF (18) asal Denpasar, dan AK (17) asal Surabaya.
Motif Penganiayaan Bintang Balqis Maulana
Kepada kuasa hukumnya, para pelaku mengaku memukul Bintang karena jengkel. Sebab, Bintang susah dinasehati terutama dalam kewajiban salat berjamaah.
Sebagaimana diungkapkan oleh pengacara keempat pelaku, Rini Puspitasari, bahwa kliennya merasa frustrasi karena Bintang Balqis Maulana sulit diajak komunikasi, terutama dalam hal ketaatan beragama.
Baca juga: Terungkap, Alasan Pelaku Aniaya Santri Kediri hingga Meninggal Dunia
Para pelaku dan korban tinggal dalam satu kamar di pondok pesantren yang diasuh oleh Gus Fatihunnada alias Gus Fatih.
Pada awalnya, para pelaku mengetahui bahwa Bintang Balqis Maulana tidak melakukan ibadah wajib salat 5 waktu.
Atas hal tersebut, para pelaku mencoba menasihati korban, namun tidak direspon dengan baik.
“Ini berdasarkan keterangan anak-anak mengakui memukul dan tidak niat biar Bintang sampai gimana. Itu benar-benar emosi sesaat, karena Bintang diomongin tidak manut,” kata Rini Puspitasari, Rabu (28/2/2024).
Rini turut menambahkan, bahwa korban juga baru sembuh dari sakitnya. Sehingga dirinya tidak bersekolah dan hanya di kamar saja.
“Bintang itu baru sembuh dari sakit. Kemudian beberapa hari tidak masuk sekolah dan tidak salat jamaah. Mereka ini kan satu kamar. Awalnya itu yang dapat info itu AK dan AF sepupunya. Kemudian menegur si Bintang. Ditanya, kamu kenapa tidak salat? Bintang jawabnya itu tidak nyambung. Kejadian ini pada Rabu (21/2),” kata RIni.
Baca juga: Chat Terakhir Bintang Balqis Maulana, Santri Kediri Tewas Dianiaya Sempat Minta Tolong
Saat itulah kondisi kian memanas lantaran Bintang keluar dari kamar mandi dalam keadaan tanpa busana. Atas hal tersebut para pelaku menganggap Bintang sedang menantang mereka.
“Keluar dari kamar mandi Bintang itu telanjang. Kemudian oleh salah satu pelaku dirangku dan dibawa ke kamar. Kemudian diomongin lagi dan Bintang jawabnya tidak nyambung. Iya-iya gitu tok, tapi tidak dilaksanakan. Terus sempat melotot, akhirnya dipukul lagi,” ucap Rini.
Pada Kamis (22/2) malam, para pelaku sempat mengobati luka-luka korban akibat pemukulan. Mereka juga sempat berniat untuk membawa korban ke rumah sakit, namun tidak jadi.
“Pada Jumat (23/2) jam 03.00 WIB si AF (sepupu korban) dibangunin. Diomongin, kok bintang tambah pucat. Lalu dibawa ke rumah sakit. Terus di rumah sakit ternyata kan meninggal,” ucapnya.
Mengetahui Bintang Balqis Maulana telah meninggal dunia di Rumah Sakit Arga Husada Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, AF kembali ke pondok.
Baca juga: Daftar Tersangka Kasus Penganiayaan Santri di Kediri
Dia melaporkan ke pengasuh PPTQ Al-Hanifiyyah Desa Kranding, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, Gus Fatih.
“Kemudian, jenazahnya dibawa ke pondok, lalu dimandikan dan dikafani, kemudian dibawa ke Banyuwangi hari Jumat setelah salat Jumatan. Hingga akhirnya seperti ini,” jelas RIni.