Majelis Ulama Indonesia (MUI), sebut ada permasalahan akhlak hingga kriminal yang erat kaitannya dengan arogansi dalam dugaan ajaran menyimpang di Ponpes Al-Zaytun.
Pernyataan itu dikatakan oleh Ketua Bidang Pengkajian, Penelitian dan Pengembangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Utang Ranuwijaya, yang disebutnya sebagai temuan awal dalam kontroversi Al-Zaytun yang bikin resah masyarakat.
Kata Utang Ranuwijaya, dugaan ajaran menyimpang di ponpes yang berada di Indramayu, Jawa Barat itu, masih akan dikaji lebih lanjut secara mendalam.
Perlu Klarifikasi Al-Zaytun
Lebih lanjut, MUI belum dapat menyimpulkan soal dugaan ajaran menyimpang di Al-Zaytun karena masih menunggu klarifikasi dari lembaga pendidikan di Indramayu itu.
Sayangnya, Utang Ranuwijaya enggan memberikan penjelasan soal temuan awal soal dugaan ajaran menyimpang Al-Zaytun yang dikatakan akhlak hingga kriminal yang disebutnya sebagai temuan awal MUI.
Dugaan Ajaran Menyimpang di Ponpes Al-Zaytun
Dugaan ajaran menyimpang di Ponpes Al-Zaytun kembali muncul ke permukaan. Kali ini, Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Indramayu, Panji Gumilang kembali mengeluarkan sejumlah pernyataan kontroversial soal masjid dan kotak amal dalam sebuah ceramah.
Panji Gumilang kembali melontarkan pernyataan kontroversial yang menyebut bahwa masjid merupakan tempat orang-orang putus asa dan kotak amal yang kerap beredar di masjid. Menurutnya, hal ini sangat memalukan, pasalnya sampai sekarang masih banyak masjid di Indonesia yang belum memiliki donatur tetap.
Pria 76 tahun itu menyatakan masjid yang berada di Indonesia merupakan masjid yang dipenuhi orang-orang putus asa. Sementara dia beranggapan ‘konsep’ masjid yang sebenarnya ada di Vatikan.
Bahkan, Ustaz Abdul Somad (UAS) dibuay murka hingga meminta agar pimpinan pondok pesantren Al Zaytun untuk segera diamankan dan mendapatkan hukuman.
Sebab, UAS mencurigai bahwa Panji Gumilang adalah antek Yahudi dalam dugaan aliran sesat Al Zaytun, yang mengundang sejumlah perhatian. Khususnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, MUI, Kemenag, hingga tokoh ulama.
Lebih lanjut, Panji Gumilang kerap kali mengeluarkan pertanyaan yang kontroversial.
Seperti, pernyataan soal masjid adalah tempat untuk orang-orang yang putus asa, masalah kotak amal, hingga konsep masjid sendiri berada di Vatikan dan jauh dari konsep pusat peradapan, berdasarkan penelitian dirinya sendiri.