HOYA Vision Care, produsen lensa asal Jepang, secara berkelanjutan mengadakan kegiatan MiYOSMART Goes to School (MGTS) ke sejumlah sekolah, untuk memasifkan edukasi tentang bahaya Myopia.
Tahun ini, MGTS dilakukan lebih masif dalam sebuah kegiatan memperingati Myopia Week yang digelar di sejumlah sekolah pada 13-19 Mei 2024.
Kasus Myopia atau yang lebih dikenal dengan rabun jauh atau mata minus pada anak usia sekolah dilaporkan terus meningkat. Salah satu pemicunya adalah transformasi digital dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) yang massif dilakukan sejak pandemi Covid-19 pada 2020 lalu.
Bahkan, para ahli memprediksi bahwa lebih dari 50 persen populasi di dunia akan mengalami Myopia pada 2050, hal ini tentu saja menimbulkan keprihatinan dunia kesehatan. Myopia jika tak terkendali bisa menyebabkan permasalahan mata yang lebih serius.
Untuk itu intervensi dini terhadap Myopia menjadi hal mutlak dilakukan. Salah satunya dengan memberikan edukasi masif, terutama orang tua, guru, tenaga kependidikan dan pelajarnya, tentang pentingnya mengelola Myopia pada anak, termasuk upaya deteksi dan intervensi dini.
HOYA Vision Care, secara berkelanjutan mengadakan kegiatan MiYOSMART Goes to School (MGTS). MiYOSMART sendiri merupakan lensa kacamata terapi rabun jauh hasil inovasi HOYA yang sudah melewati uji klinis selama 6 tahun.
Selain mampu mengoreksi dan menghadirkan penglihatan yang jelas, kelebihan dari lensa kacamata terapi MiYOSMART adalah dapat menahan pertumbuhan Myopia pada anak secara bersamaan.